Beras Plastik Diduga Mulai Masuk Bandarlampung
Zainal Asikin/Teraslampung.com Beras yang diduga berbahan plastik dan membuat Beti, warga Pematang Wangi, Kelurahan Tanjungsemamh, Bamdarlampumg keracunan. BANDARLAMPUNG – Beredarnya beras plastik yang menjadi perbincangan hanga...

Zainal Asikin/Teraslampung.com
Beras yang diduga berbahan plastik dan membuat Beti, warga Pematang Wangi, Kelurahan Tanjungsemamh, Bamdarlampumg keracunan. |
BANDARLAMPUNG – Beredarnya beras plastik yang menjadi perbincangan hangat yang telah beredar di Kota Bekasi dan Kota Depok, Jawa Barat. Ternyata beras sintetis atau plastik tersebut diduga dikabarkan sudah mulai marambah dan beredar di Kota Bandarlampung.
Salah seorang korban diketahui bernama Betty (40) salah seorang warga Kelurahan Pematang Wangi, Kecamatan Tanjungsenang, Kecamatan Kedaton, Bandarlampung mendatangi Mapolsek Kedaton. Kedatangannya, melaporkan bila dirinya terindikasi menjadi salah satu korban diduga keracunan setelah memakan beras plastik atau beras sintetis.
Mulanya Teraslampung.com tidak mengetahui bila kedatangan Betty ini, merupakan bagian salah satu korban yang diduga keracunan beras plastik. Namun, berkat informasi yang diperoleh dan isu beredar. Rasa penasaran mencuat dan ingin mengetahui lebih dalam mengenai masalah tersebut. Bahkan seluruh petugas kepolisian yang bertugas di Mapolsekta Kedaton, memilih untuk tidak memeberikan keterangan secara rinci ketika teraslampung.com mencari informasi tersebut.
Terlebih Kapolsekta Kedaton Kompol Sukandar sempat mengelak ketika akan dikonfirmasi temuan adanya salah satu warga yang menjadi korban. Berkat dari ceceran beras yang di temukan di komplek Polsek Kedaton (didekat kotak sampah). Kompol Sukandar tidak bisa mengelak lagi, setelah didapati dan menunjukan bukti ceceran beras tersebut.
Kapolsekta Kedaton Kompol Sukandar mengatakan, pihaknya menyerahkan kasus tersebut ke Polres Bandarlampung untuk menyelidiki temuan beras sintetis tersebut.
Kapolsek mengaku belum bisa memastikan kebenaran beras sintetis tersebut sebelum adanya pengujian laboratorium.
“Belum bisa dipastikan, apakah dia (korban) ini benar-benar keracunan setelah mengkonsumsi beras tersebut, atau ada makanan lain yang sudah di konsumsi sebelumnya oleh korban,” ungkap Sukandar, Selasa (27/5).
Menurut Sukandar, informasi beras sintetis beredar di Bandarlampung bermula dari Babinkamtibmas Aipda A. Feni yang bertugas di Kelurahan Pematang Wangi, Kecamatan Tanjung Senang setelah mendapat laporan dari salah satu warga.
” Warga Pematang Wangi bernama Beti mengaku menjadi korban keracunan setelah mengkonsumsi beras yang sudah dibeli dari salah satu warung yang tidak jauh dari rumah korban. Mendapat laporan, lalu Aipda A. Feni menindaklanjutinya dan membawa korban ke Mako Polsek Kedaton. Kepada petugas, Beti menuturkan setelah mengkonsumsi beras tersebut, tubuhnya langsung buang-buang air besar (BAB) yang tidak seperti biasanya,” tutur Sukandar.
Setelah mendapat keterangan dari Beti, kata Sukandar, lalu kami kordinasikan masalah temuan dan laporan tersebut ke Polresta Bandarlampung. Selanjutnya, kasus tersebut Polresta Bandarlampung yang menanganinya.
“Penanganan kasus ini kita limpahkan ke Polresta, karena polresta penyidiknya lebih lengkap dan ada tim khusus yang akan menyelidikinya,”terangnya.
Ketika disinggung mengenai apakah korban tersebut diduga salah satu korban yang mengkonsumsi beras plastik, Sukandar mengaku belum mengetahui secara pasti, oleh karenanya kita harus selidiki dahulu.
“Sejauh ini, informasi yang diterima Beti (korban), ngakunya setelah mengkonsumsi beras tersebut. Tapi, saya belum tahu apakah beras tersebut apakah benar beras sintetis atau bukan,”kilahnya.
Namun, menurut keterangan Beti kepada petugas, Beti mendapat beras tersebut di beli dari sebuah warung. Kali pertama dia beli beras dua kilogram. Kemudian dia membeli beras lagi satu kilogram.
“Nah, beras tersebutlah yang dikonsumsinya. Pengakuannya, baru dia yang menjadi korban,” katanya.