Anggota DPRD Lampung Hapus Rekaman dan Usir Wartawan
BANDARLAMPUNG,Teraslampung.com—Pelecehan profesi jurnalis terjadi lagi di Lampung. Kali ini menimpa Lia Damayanti, wartawan Harian Pilar, saat meliput acara dengar pendapat (hearing) Komisi V dengan Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, &nb...
BANDARLAMPUNG,Teraslampung.com—Pelecehan profesi jurnalis terjadi lagi di Lampung. Kali ini menimpa Lia Damayanti, wartawan Harian Pilar, saat meliput acara dengar pendapat (hearing) Komisi V dengan Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, di Gedung DPRD Provinsi Lampung, Senin (9/3).
Lia mengaku, peristiwa terjadi saat hearing antara Komisi V DPRD Provinsi Lampung dengan Dinas Kesehatan Provinsi Lampung di ruang rapat Komisi.
Saat hearing berlangsung, kata Lia,ia merekam proses hearing dengan telepon genggam (HP). Lia meletakkan HP di dekat pengeras suara. Saat itu, tidak ada reaksi baik dari anggota Dewan Komisi V maupun staf Dewan.
Karena hearing berlangsung lama, Lia meninggalkan ruangan dan menuju Komisi II untuk urusan pekerjaan lain. Namun setelah kembali lagi keruangan tersebut, betapa kagetnya karena rekaman di handphonenya dihapus oleh Wakil Ketua Komisi V Khaidir Bujung dari Partai PKB.
“Waktu saya masuk kembali ke ruangan Komisi V saya kaget karena handphone yang dipakai untuk merekam sudah di tangan Bujung dan dihapus. Alasannya, hearing tersebut ada masalah rahasia yang tidak bisa diekspose, ” kata Lia .
Tidak lama kemudian, Lia pun keluar ruangan untuk konsultasi dengan Ketua KIP Lampung Juniardi. Kepada Juniardi, Lia menanyakan apakah benar hasil hearing tidak bisa diekspose dengan alasan rahasia.
Setelah itu, Lia masuk kembali keruangan tersebut untuk menemui Bujung,namun tidak ketemu. Yang ada justru Abdul Haris dari partai PPP yang langsung memarahinya. Haris bahkan mendorong tubuh Lia dan memintanya keluar ruangan.
“Kalau hearing tertutup, kenapa saya diizinkan masuk dan merekam proses? Kalau sejak awal saya tidak boleh masuk karena hearing bersifat tertutup, maka saya pun tak akan masuk ke ruangan,” katanya.
Mas Alina







