Soal Kasus Ibu Siksa Anak Kandung di Lampung Utara, Ini Saran Psikolog

Feaby Handana | Teraslampung.com Kotabumi–Penyatuan kembali LFN dengan balitanya memiliki peranan penting dalam penyembuhan depresi yang dialaminya sejak beberapa bulan terakhir. Namun, selama proses penyembuhan berlangsung, penyatuan kembali k...

Soal Kasus Ibu Siksa Anak Kandung di Lampung Utara, Ini Saran Psikolog
LFN, pelaku yang diduga menyiksa anak kandungnya yang masih berusia satu tahun saat menjelaskan alasan yang melatarbelakangi perbuatannya.

Feaby Handana | Teraslampung.com

Kotabumi–Penyatuan kembali LFN dengan balitanya memiliki peranan penting dalam penyembuhan depresi yang dialaminya sejak beberapa bulan terakhir. Namun, selama proses penyembuhan berlangsung, penyatuan kembali keduanya harus tetap diawasi dengan ketat.

“Dari sisi psikologis, keberadaan balitanya sangat diperlukan oleh si ibu dalam proses penyembuhan depresi yang dialaminya,” kata konselor yang memberikan bimbingan konseling pada LFN, Dian Ratna Hapsari, Rabu (14/9/2022).

Demi kebaikan mereka berdua hendaknya keduanya dapat kembali dipersatukan. Selain berpengaruh dalam proses penyembuhan depresi si ibu, keberadaan si ibu memang sangat dibutuhkan oleh balitanya. Ditambah lagi dengan fakta bahwa si balita masih menyusu pada ibunya.

“Tapi, penyatuan keduanya harus tetap diawasi sepanjang belum benar – benar dinyatakan pulih kondisi mentalnya,” urainya.

Dian menjelaskan, depresi yang dialami oleh LFN terjadi sejak kepergian suaminya. Emosinya semakin tidak terkendali karena suaminya tak kunjung menjemput mereka berdua. Padahal, sebelumnya suaminya berjanji akan melakukan itu.

Kepergian suami dibarengi dengan tidak adanya pemberian nafkah selama beberapa bulan membuat LFN tak mampu mengontrol Emosinya. Kondisi ini kian diperparah dengan tidak harmonisnya hubungan LFN dengan keluarga suami atau keluarganya sendiri.

Semenjak kepergian suaminya tersebut, LFN tinggal dengan kakek dan adiknya yang masih duduk di kelas VI sekolah dasar.‎ Tak ada tempat untuk berbagi keluh dan kesah membuat LFN semakin depresi. Akibatnya, insiden yang di luar nalar pun ia perbuat. Ulah ini jugalah yang membuatnya terpisah dengan balitanya.

“‎Setiap ingat anaknya, dia selalu menangis. Dia tidak bisa tidur karena memikirkan anaknya,” kata dia.

Sebelumnya, LFN terpaksa ditahan oleh pihak kepolisian karena diduga telah menyiksa anaknya yang masih berusia satu tahun. LFN sendiri berasal dari Kecamatan Bukitkemuning. Penahanan atas LFN dilakukan pada pertengahan pekan lalu.

Perbuatan yang telah berulang kali dilakukannyalah yang menjadi alasan utama di balik penahanan tersebut. Diketahui, aksi serupa telah dilakukannya sebanyak empat kali. Lantaran ditahan, balitanya yang juga merupakan korban perbuatannya terpaksa dititipkan pada yayasan. Langkah ini diambil setelah pihak keluarga tidak ada yang mau mengurus balita LFN.

‎Dugaan penyiksaan balita berumur satu tahun yang dilakukan oleh ibu itu sendiri terungkap dari video-video yang viral. Terdapat tiga potongan video yang yang merekam aksi dugaan penyiksaan tersebut. Dalam ketiga video tersebut, terduga pelaku terlihat jelas menampar, menginjak, dan bahkan menggantung putranya. Untungnya, meski diperlakukan sekeji itu, korban dinyatakan dalam keadaan sehat setelah diperiksa oleh pihak rumah sakit.