Pinjaman Pemkot Bandarlampung Rp149 M dari PT SMI akan Cair, Utang Proyek Segera Dibayar
TERASLAMPUNG.COM — Dana pinjaman Pemerintah Kota (Pemkot) dari PT Sarana Infrastruktur Indonesia (SMI) dikabarkan akan dicairkan pada Juni 2022. Dana sebesar Rp149 miliar itu dialokasikan untuk membayar sejumlah proyek-proyek di Dinas Pekerjaan...
TERASLAMPUNG.COM — Dana pinjaman Pemerintah Kota (Pemkot) dari PT Sarana Infrastruktur Indonesia (SMI) dikabarkan akan dicairkan pada Juni 2022. Dana sebesar Rp149 miliar itu dialokasikan untuk membayar sejumlah proyek-proyek di Dinas Pekerjaan Umum dan Pendidikan dan Kebudayaan yang sudah dimulai pada 2021 lalu. Sebagian proyek tersebut sudah dikerjakan alias selesai.
Menurut Plt Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) M. Ramdhan hasil pertemuan terkahirnya, PT SMI minta waktu untuk konsolidasi dan waktunya satu minggu
“Terakhir hasil hasil zoom meeting kami dengan PT SMI, BPKP Lampung, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Dinas Pekerjaan Umum (PU) dan BPKAD sudah menemui titik terang. Mereka (PT SMI) minta waktu untuk melakukan konsolidasi internal,” kata Ramdhan kepada Teraslampung.com, Jumat, 10 Juni 2022.
Menurut Ramdhan, setelah PT SMI melakukan konsolidasi internal, pinjaman Pemkot Bandarlampung untuk pembayaran proyek- proyek di dua dinas tersebut segera turun/cair.
“Besar kemungkinan antara minggu ke tiga atau empat dana itu turun,” tambahnya.
Ramdhan mengatakan, pinjaman Pemkot Bandarlampung ke PT SMI sebesar Rp149 miliar itu pencairannya menggunakan dua skema.
“Skema pertama pembayarannya menggunakan tiga termin dan skema ke dua dibayar seratus persen saat proyek selesai. Contoh proyek yang pake skema pertama itu, bangunan Gedung Pelayanan Publik nilainya Rp35 milyar, gudeng UMKM (eks Disnaker) Rp8 milyar. Pembanguan SMPN 44 dan 40 masing-masing Rp4,5 milyar. Nah untuk proyek ini sudah turun dananya sebesar 25 persen dari nilai proyek, selanjutknya tahap pertama selesai kita ajukan tahap dua 45 persen dan terakhir 30 persen,” tambahnya.
Dana pinjaman dari PT SMI itu nilainya Rp149 milyar lebih, Rp23 milyar digunakan untuk proyek di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan sisanya untuk proyek-proyek di Dinas PU.
Di tempat terpisah, Kepala Dinas PU Iwan Gunawan menjelaskan pinjaman dari PT SMI digunakan dinasnya untuk membangun Gedung Pelayanan Publik dan Gedung UMKM.
“Gedung Pelayanan Publik yang sedang dikerjakan dan Gedung UMKM, yang ini belum dimulai. Dua proyek ini masuk skema satu,” jelasnya.
“Untuk skema dua yang sekitar Rp99 milyar untuk proyek jalan-jalan lingkungan, drainase. Ada ratusan proyek saya gak hafal termasuk PL (penunjukan langsung) juga,” ungkapnya.
Salah seorang pemborong yang enggan disebut namanya dan mengaku mendapat 10 proyek dari Dinas PU yang nilainya milyaran rupiah berharap segera cairnya pinjaman dari PT SMI tersebut bukan angin sorga.
“Kami ini sudah ‘tengkurep’ gara-gara proyek belum dibayar, Pemkot utangnya menumpuk. Kami sudah minta penjadwalan hutang ke bank. Kami juga masih punya utang sama tukang dan penyedia bahan proyek,” katanya.
“Kali ini semoga bukan angin sorga deh. Sudah lama kami di janjikan. Katanya bulan Oktober 2021 cair, mundur ke Desember terus dijanjiin lagi cair sebelum lebaran kemaren, tapi apa faktanya. Ini janji lagi bulan Juni ini cair mudah-mudahn janji kali ini benar ya,” imbuhnya.
Dandy Ibrahim/oshn











