Negara Kok Jadi Begini?
Jumat (20/1/2017) menjadi ‘hari kompak nasional’. Majelis Ulama Indonesia (MUI) lewat Din Syamsusudin mewanti-wanti agar pemerintah tidak memusuhi Islam, sementara mantan Presiden SBY – seperti biasa – mengeluh dengan cuitan d...

Jumat (20/1/2017) menjadi ‘hari kompak nasional’. Majelis Ulama Indonesia (MUI) lewat Din Syamsusudin mewanti-wanti agar pemerintah tidak memusuhi Islam, sementara mantan Presiden SBY – seperti biasa – mengeluh dengan cuitan di Twiter,”Ya Allah, Tuhan YME. Negara kok jadi begini. Juru fitnah & penyebar “hoax” berkuasa & merajalela. Kapan rakyat & yg lemah menang? *SBY*
Jadi begini bagaimana? Ya, namanya saja hanya cuitan di Twitter, jadi ya tidak begitu jelas karena tidak bisa berpanjang kata. Yang agak jelas justru AA Gym. Lewat media mainstream yang siip markosip republika.co.id, Aa Gyim juga nyaris senada dengan SBY. Cuma beda saja redaksionalnya karena dimuat dalam bentuk berita. Tajuk berita itu berjudul “Aa Gym: Sedih Lihat Keadaan Negeri Kita Sekarang”.
Duh, memang menyedihkan sekali pemerintah Jokowi ini. Harusnya — mungkin menurut SBY, Aa Gym, Republika, dan para ahli surga — tidak menang dalam pilpres lalu. Gara-gara Jokowi jadi presiden, eh, negara jadi begini…..
“Begini bagaimana mana?” tanya Sentul.
“Ya begini ini,” timpal Kenyut. “Cabe mahal. Hoax merajalela, Freeport KO…”
“Memangnya kalau Jokowi nggak jadi presiden keadaan tidak jadi begini?” tanya Sentul.
“Ya pasti bedalah,” kata Kenyut. “Minimal sakit hatiku nggak berkepanjangan dan usahaku yang sudah kuhitung matang akan sukses!
“Kamu yakin? Yang bikin jadi begini cuma Jokowi? Begini itu kan katamu dan kata konco-koncomu. Kalau kata mereka tentu begitu. Begitu artinya tidak begini….”
“Jangan bercanda dalam duka! Kamu nanti saya tuntut karena telah menistakan keluhan dan kesedihan!”
***
“Masih sedih dan merasa nestapa karena negara jadi begini?” tanya Mat Cublak kepada Karto Krambil, saat mereka bertemu di warung kopi Mbak Caca Marica Hehe.
Karto Krambil hampir tersedak cairan kopi.
“Kamu nggak ngerasa kalau kita makin susah ya? Ya Allah… kenapa negara kita jadi begini? Kenapa kok hoax di mana-mana? Kenapa kok orang yang menistakan agama tidak segera ditangkap? Asyuwokkkkkk!” Karto Krambil berteriak histeris.
“Tanyalah pada dirimu sendiri! Kenapa kok kamu suka ghibah, suka menggunjingkan lurahmu, camatmu, bupatimu gubernurmu, menterimu….. Kamu nggak ngerasa kamu sendiri rakus kabar hoax? Kamu nggak ingat, dulu kamu bisa jadi ketua RT setelah kamu menyebarkan kabar bohong bahwa Pak RT lawas selingkuh dengan istri Pak RW?”
“Masih mau bilang kok bisa jadi begini kampung kita?” imbuh Mat Cublak.
“Kamu asyu!” pekik Karto Krambil.
“Kamu mbahnya asyu!” Mat Cublak membalas. Lalu ngeloyor meninggalkan warung Mbak Caca Marica Hehe.
****
“Lho… kok bisa jadi begini?!” ujar Mbak Caca sambil mengumpulkan pecahan gelas yang berserakan di lantai.
Punggung Karto Krambil tak terlihat di kursi tempat duduknya….
Oyos Saroso HN