Menahan Sakit Akibat Tertusuk Paku, Anggota Paskibraka Lampung Utara Mampu Tunaikan Tugasnya

Feaby|Teraslampung.com   Kotabumi–Apresiasi tinggi layak diberikan pada Saddam Husein, anggota pasukan pengibar bendera pusaka (Paskibraka) Lampung Utara. Betapa tidak, meski kakinya terluka akibat sepatunya tertembus paku berkarat, ia tetap me...

Menahan Sakit Akibat Tertusuk Paku, Anggota Paskibraka Lampung Utara Mampu Tunaikan Tugasnya

Feaby|Teraslampung.com
 
Kotabumi–Apresiasi tinggi layak diberikan pada Saddam Husein, anggota pasukan pengibar bendera pusaka (Paskibraka) Lampung Utara. Betapa tidak, meski kakinya terluka akibat sepatunya tertembus paku berkarat, ia tetap menunaikan tugasnya sebagai pengibar bendera merah-putih dalam upacara peringatan detik-detik proklamasi di Stadion Sukung Kotabumi, Lampung Utara, Sabtu (17/8/2024).

Berdasarkan informasi yang dihimpun, luka yang didapat oleh anggota Paskibraka asal SMAN 3 Kotabumi didapatnya saat akan mengibarkan bendera. Paku itu sendiri dikatakan telah berkarat.

Rasa sakit yang dirasakan oleh kaki kanannya itu tak membuatnya nyali menjadi ciut. Dengan menahan rasa sakit, pelajar kelas XI terus melanjutkan tugasnya hingga selesai.

Usai tugasnya selesai dan tiba di tempat istirahat sebuah sekolah yang berada di samping stadion, barulah pelajar yang berusia enam belas tahun ini membuka sepatunya. Ia pun memperlihatkan kakinya yang terluka akibat paku tersebut.

“Begitu sampai di sekolah ini, baru dia cerita sembari memperlihatkan luka di kaki kanannya,” kata salah seorang orang tua yang putrinya turut menjadi anggota Paskibraka.

Sementara itu, Kepala Kesatuan Bangsa dan Politik Lampung Utara, Matsoleh membenarkan kejadian tersebut. Luka akibat tusukan paku itu sekitar satu ruas jari dalamnya. Meski begitu, pihaknya telah memberikan suntikan antitetanus kepada Saddam Husein.

“Langsung kami berikan pengobatan,” katanya.

Matsoleh menampik anggapan bahwa pihaknya tidak melakukan strelisasi jelang upacara sakral tersebut. Sterilisasi lokasi telah dilakukan secara maksimal agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.

“Sudah kami sterilkan, dan paku itu sebelumnya tidak kami ketemukan,” kelit dia.