Lintasi Gunung, Jalan Berlumpur, Sungai dan Pesisir Laut Distribusi Logistik Pilkada Daerah 3T di Lampung

TERASLAMPUNG.COM–KPU Kabupaten Pesisir Barat, Lampung, telah mendistribusikan logistik Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 di wilayah 3T (Terjauh, Terluar dan Terisolir) di empat Pekon (Desa) Kecamatan Bengkunat, pada Senin (25/4/2024). Pend...

Lintasi Gunung, Jalan Berlumpur, Sungai dan Pesisir Laut Distribusi Logistik Pilkada Daerah 3T di Lampung

TERASLAMPUNG.COM–KPU Kabupaten Pesisir Barat, Lampung, telah mendistribusikan logistik Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 di wilayah 3T (Terjauh, Terluar dan Terisolir) di empat Pekon (Desa) Kecamatan Bengkunat, pada Senin (25/4/2024).

Pendistribusian logistik dikawal ketat oleh aparat kepolisian Polres Lampung Barat, TNI, KPU Pesisir Barat dan Panwascam Bengkunat guna memastikan keamanan logistik aman sampai tujuan.

Wilayah 3T di Kecamatan Bengkunat, Kabupaten Pesisir Barat ini diantaranya adalah Pekon Way Haru, Bandar Dalam, Way Tias dan Sinar Gading. Empat Pekon (Desa) ini, berada diantara Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) dan Samudera Hinda serta termasuk desa terisolir atau sulit dijangkau.

Pendistribusian logistik Pilkada 2024 di empat Pekon wilayah 3T di Kecamatan Bengkunat ini tentunya tidaklah mudah dan penuh perjuangan, karena mempunyai geografis hambatan medan yang dilalui terbilang sulit harus melintasi gunung, hutan, sungai dan pesisir laut.

Anggota KPU Pesisir Barat, Agusman dalam keterangannya mengatakan, Ia sengaja ikut turun langsung melakukan pengawalan saat pendistribusian logistik ke wilayah 3T (Terjauh, Terluar dan Terisolir) di Kecamatan Bengkunat tersebut untuk memastikan kondisi TPS di Pekon (Desa) masuk zona wilayah 3T.

“Pengawalan pendistribusian logistik Pilkada 2024 ini, untuk memastikan pengiriman logistik sehingga masyarakat yang masuk wilayah 3T dapat menyalurkan hak pilihnya,”kata dia, Selasa (26/11/2024).

Pendistribusian logistik di wilayah 3T tersebut, kata Agusman, dilakukan serentak. Di wilayah Kecamatan Bengkunat, ada empat Pekon (Desa) yang masuk wilayah 3T diantaranya adalah Pekon Way Haru, Pekon Bandar Dalam, Pekon Way Tias dan Pekon Sinar Gading.

Menurutnya, Pekon (Desa) Way Haru dan sekitarnya ini, merupakan wilayah terisolir dan sulit dijangkau dengan jumlah mata pilih mencapai 6.000-an.

“Jumlah TPS di wilayah 3T di empat Pekon (Desa) tersebut ada11 TPS, untuk Pekon Way Haru 3 TPS, Pekon Bandar Dalam 4 TPS, Pekon Way Tias 2 TPS dan Pekon Siring Gading ada 2 TPS,”ungkapnya.

Sedangkan untuk jumlah logistik yang didistribusikan adalah 11 kotak suara untuk pemilihan Gubernur, 11 kotak suara untuk pemilihan Bupati, 44 bilik suara, 11 kantong plastik berisi ATK dan lainnya. Semua logistik tersebut, dibungkus dengan tiga lapis plastik. Saat pendistribusian logistik , tidak ada kendala di perjalanan.

“Seluruh logistik Pilkada 2024 tersebut, telah diterima oleh PPS masing-masing Pekon (Desa) wilayah 3T dengan pengamanan ketat selama 24 jam dari personel Polres Pesisir Barat dan TNI ,”terangnya.

Mengenai tantangan pendistribusian logistik tersebut, yakni jarak tempuh terbilang jauh dan sulit juga dijangkau apalagi ketika musim penghujan.

“Jarak tempuh menuju empat Pekon (Desa) tersebut ketika cuaca buruk, bisa memakan waktu lebih dari 6 jam perjalanan bahkan bisa lebih lagi,”pungkasnya.

Kapolres Pesisir Barat, AKBP Alsyahendra mengatakan, pendistribusian logistik Pilkada ke wilayah 3 T Kecamatan Bengkunat tersebut, membutuhkan perhatian khusus karena medan yang dilalui sulit begitu juga dengan jarak tempuh hingga memakan waktu enam jam perjalanan untuk sampai dilokasi.

Wilayah 3T di Kecamatan Bengkunat tersebut, meliputi Pekon (desa) Way Haru, Way Tias, Bandar Dalam dan Siring Gading dengan jumlah TPS sebanyak 11 TPS.

“Logistik diberangkatkan Senin pagi kemarin pukul 10.00 WIB dari PPK Kecamatan Bengkunat, dan tiba dilokasi PPS di Pekon (Desa) wilayah 3T dengan aman sekitar pukul 16.00 WIB,”kata Alsyahendra dalam keterangannya.

Untuk memastikan keamanan dalam pendistrisbusian logistik, kata Alsyahendra, sebanyak 24 personel kepolisian Polres Pesisir Barat dikerahkan serta personel dari TNI untuk pengawalan dan pengamanan pendistribusian logistik di wilayah 3T tersebut.

“Personel mengawal pengiriman logistik Pilkada 2024 hingga sampai ke lokasi tujuan dengan selamat. Meski perjalanannya penuh tantangan, tidak ada logistik yang rusak dan semuanya aman,”ungkapnya.

Ia mengungkapkan, perjalan saat pendistribusian logistik, berbagai moda transportasi digunakan seperti kendaraan mobil L300 hingga ojek motor warga. Bahkan untuk mencapai beberapa lokasi TPS yang tidak dapat diakses jalur darat, personel harus menggunakan rakit dengan bantuan masyarakat menyeberangi sungai.

“Saya ucapkan terima kasih dan mengapresiasi kepada masyarakat yang sudah turut serta membantu kelancaran pendistribusian logistik Pilkada 2024 ke daerah 3T tersebut,”terangnya.

Selain melakukan pengawasan di perjalanan, lanjutnya, pihaknya juga menempatkan personel Polres Pesisir Barat di lokasi penyimpanan logistik di setiap TPS yang ada di wilayah 3 T di empat Pekon (Desa) di Kecamatan Bengkunat tersebut.

“Meskipun penuh perjuangan pendistribusian logistik tersebut, harapannya pelaksanaan Pilkada 2024 berjalan dengan aman, sejuk, damai dan kondusif,”pungkasnya.

Pesta demokrasi Pilkada 2024 di Kabupaten Pesisir barat diikuti tiga pasangan calon (Paslon). Ketiganya paslon ini adalah paslon nomor urut 1, Dedi Irawan-Irawan Topani (diusung partai PDIP, PKS dan PPP), paslon nomor urut 2, Septi Heri Agusnaeni-Ade Abdul Rochim (diusung partai NasDem dan Gerindra) dan paslon nomor urut 3, Lingga Kusuma-Erlina (diusung partai Golkar, PKB, PAN dan Demokrat).

Diketahui, empat Pekon (Desa) di Kecamatan Bengkunat, Kabupaten Pesisir Barat yang masuk wilayah 3T dan termasuk desa terisolir atau sulit dijangkau, memiliki jumlah penduduk sekitar 9.000 jiwa lebih.

Di Pekon (Desa) Way Haru, selain akses jalan yang susah dan buruk, fasilitas publik seperti penerangan listrik sangat terbatas serta layanan kesehatan dan biaya transportasi yang tinggi menjadi penghambat kemajuan ekonomi dan pembangunan di Pekon (Desa) tersebut.

Untuk menuju ke Pekon Way Haru, membutuhkan waktu sekitar tujuh jam dengan berjalan kaki dari pusat Kecamatan Bengkunat, atau sekitar tiga jam menggunakan transportasi kendaraan peda motor yakni jasa ojek.

Jika kondisi cuaca hujan, perjalanan menjadi lebih sulit untuk dilalui dengan memakan waktu lebih lama lagi. Dimana kondisi jalan yang terjal, berlumpur dan licin seringkali memaksa warga untuk menginap di perjalanan jika harus melintasi jalur pesisir laut.

Selain Pekon Way Haru, tiga Pekon Lainnya seperti Pekon Bandar Dalam, Way Tiyas dan Siring Gading juga terisolir. Untuk sampai di empat Pekon ini, perlu waktu empat jam perjalanan dari pusat Kecamatan Bengkunat dengan kondisi jalan tanah dan berbatu jika musim kemarau.

Sedangkan jika cuaca musim penghujan, kondisi tanah menjadi lembek dan berlumpur sehingga jalan lebih sulit lagi dilalui dan justru lebih lama lagi hingga memakan waktu delapan jam lebih. Sehingga pendistribusian logistik harus menggunakan kendaraan alternatif, seperti gerobak sapi dan ojek sepeda motor yang sudah dimodifikasi dengan meilitkan rantai pada bagian ban luar.

Tidak hanya jalan berlumpur dan licin saja, tim pendistribusian logistik juga menghadapi hambatan alam lainnya yakni harus melewati bibir pantai dengan ombak besar. Sehingga untuk melewatinya, terkadang harus menunggu kondisi air laur surut terlebih dulu.

Apabila cuaca tidak mendukung, tim pendistribusian logistik harus menghentikan perjalanannya dan menunggu. Jika memaksakan, ombak bisa menghantam dan menyeret mereke ke tengah laut.

Zai I Teraslampung.com