Lampung Selatan Perlu Kembangkan Kawasan Wisata Terpadu dan Ramah Lingkungan
Teraslampung.com — Program Studi Pariwisata ITERA, Program Studi Perjalanan Wisata POLINELA, dan Program Studi Pariwisata IIB Darma Jaya menggelar kolaborasi webinar dengan tema “Masa Depan Kondisi Pariwisata Pesisir Lampung di Kabupaten...

Teraslampung.com — Program Studi Pariwisata ITERA, Program Studi Perjalanan Wisata POLINELA, dan Program Studi Pariwisata IIB Darma Jaya menggelar kolaborasi webinar dengan tema “Masa Depan Kondisi Pariwisata Pesisir Lampung di Kabupaten Pesawaran dan Lampung Selatan.”
Webinar ini bertujuan untuk memberikan kontribusi dalam pengembangan pariwisata melalui ide-ide berdasarkan keahlian masing-masing. Yaitu perencanaan pariwisata dari ITERA, pengembangan SDM dan keterampilan vokasional dari POLINELA, serta fokus pada pengembangan bisnis sektor pariwisata dari IIB Darma Jaya.
Tiga narasumber hadir dalam webinar ini: Surya Tri Esthi W H, S.T, M.PWK yang membahas konstelasi keruangan di Lampung Selatan dan Pesawaran, Meyliana Astriyantika, S.Hut., M.Si. yang membahas kondisi pendidikan vokasional untuk penguatan SDM pariwisata di daerah tersebut, dan Dr. Anggalia Wibasuri, M.M. yang mengulas aspek bisnis dan promosi destinasi di Lamsel dan Pesawaran.
Dalam diskusi terdapat beberapa poin penting dalam konteks melihat peluang dan tantangan di masa depan pariwisata di pesisir Lampung.
Jika dilihat dalam konsep Tourism Area Life Cycle perlu diperhatikan saat ini kondisi pariwisata pesisir Lampung berada di tahap apa, sehingga arah kebijakan yang dijalankan dapat mengantisipasi hambatan dan kendala yang ada.
Topik lain yang menjadi fokus pembicaraan adalah dibutuhkannya growth engine yang baru di Lampung Selatan ataupun pesawaran agar dapat menyerap tenaga kerja di level pendidikan tinggi.
Tourism Hub
Surya Tri Esthi W H, S.T, M.PWK menjelaskan, Pesawaran dan Lampung Selatan menghadapi tantangan dalam mengembangkan sektor pariwisata. Antara lain struktur administrasi vertikal yang menghambat koordinasi antarpemerintah dan instansi terkait, serta kondisi geografi yang berbukit yang menyulitkan pembangunan infrastruktur pariwisata.
Selain itu, ekonomi daerah yang kompleks mempersulit pemberian stimulasi yang cukup untuk sektor ini. Kurangnya infrastruktur strategis juga menjadi hambatan dalam menarik wisatawan, dan pengelolaan sumber daya alam harus dijaga agar tidak merusak lingkungan alam yang menjadi daya tarik utama.
“Oleh karena itu, perencanaan dan kebijakan matang sangat diperlukan untuk mengoptimalkan potensi pariwisata Pesawaran secara berkelanjutan,”katanya.
Lampung Selatan, dengan pusat pertumbuhannya yang lebih pesat dibandingkan Pesawaran, memiliki potensi besar untuk menjadi kawasan wisata terpadu berkat akses langsung ke jalur transportasi utama dan pelabuhan. Pembentukan tourism hub di daerah ini sangat strategis untuk menghubungkan destinasi wisata utama seperti pantai-pantai indah dan objek wisata alam, yang akan meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan dan membawa dampak ekonomi positif bagi masyarakat melalui lapangan pekerjaan dan peluang usaha baru.
Dengan pengembangan kawasan wisata terpadu yang terorganisir dengan baik, Lampung Selatan dapat menjadi destinasi wisata unggulan di Indonesia, dan kebijakan yang mendukung investasi jangka panjang serta keberlanjutan lingkungan sangat penting untuk mewujudkan visi ini. Sinergi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat menjadi kunci sukses untuk memastikan pengembangan pariwisata yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Peran Investasi Skala Besar Dapat Menjadi Upaya Penyerapan Tenaga Kerja Profesional di Bidang Pariwisata?
Salah satu isu yang disampaikan oleh penanya dari Bandar Lampung terkait eksklusivitas daya tarik wisata di Lampung Selatan dan Pesawaran adalah pengelolaan wilayah pantai yang sering kali terlalu eksklusif, mengesampingkan peran masyarakat lokal baik sebagai pengunjung maupun pengelola. Namun, di sisi lain, ada tuntutan akan penyediaan lapangan pekerjaan profesional di sektor pariwisata.
Meyliana Astriyantika, S.Hut., M.Si. berpendapat bahwa meskipun Community-Based Tourism (CBT) dapat membuka peluang, tantangan terbesar adalah memastikan kesejahteraan tenaga kerja dengan upah yang layak, karena banyak destinasi yang belum siap memberikan kompensasi sesuai dengan standar.
Oleh karena itu, peran investor sangat penting dalam menyerap tenaga kerja pariwisata, dengan menetapkan pendapatan yang sesuai dengan UMP.
Meyliana juga menekankan bahwa bagi lulusan diploma, peluang untuk berkontribusi pada sektor pariwisata Lampung dapat diperoleh melalui wirausaha, seperti membuka paket wisata atau menjadi tour leader. Hal ini akan mendorong perkembangan sektor pariwisata daerah.
“Namun, investasi yang masuk harus disertai dengan kebijakan yang jelas dan pengawasan yang ketat agar pembangunan pariwisata tidak mengesampingkan masyarakat lokal, melainkan meningkatkan kualitas hidup mereka,” katanya.
Langkah ini juga sejalan dengan tujuan untuk menciptakan growth engine baru, yang dapat membuat wisatawan lebih lama tinggal di Lampung Selatan dan Pesawaran, sehingga memperkuat ekonomi lokal dan memperluas lapangan pekerjaan di sektor pariwisata.
Upaya lain yang perlu ditekankan dalam promosi kawasan pariwisata di pesisir Lampung
Dr. Anggalia Wibasuri, M.M. menekankan pentingnya pemasaran dalam membangun branding destinasi yang efektif, dengan tujuan menjangkau pengunjung melalui biaya yang lebih terjangkau.
“Pemasaran digital menjadi kunci untuk memperkenalkan keindahan dan daya tarik pantai di Lampung Selatan dan Pesawaran, memudahkan wisatawan mengakses informasi mengenai rute, acara, fasilitas, dan berbagai detail lainnya. Dengan memanfaatkan platform digital, destinasi wisata ini bisa lebih dikenal luas, membuka peluang untuk menarik lebih banyak pengunjung,” kata Angga.
Dr. Angga juga menyarankan penerapan strategi pemasaran dengan konsep Viral Marketing yang melibatkan kekuatan influencer, untuk menciptakan pola Word of Mouth yang lebih luas melalui media sosial. Pendekatan ini dapat memberikan dampak besar dalam menarik perhatian wisatawan dan membangun kesadaran tentang potensi pariwisata di Lampung Selatan dan Pesawaran.
Seiring dengan itu, investasi di kawasan pesisir Provinsi Lampung sangat penting untuk mendukung pengembangan infrastruktur yang memadai, memperkuat sektor pariwisata, serta meningkatkan daya tarik kawasan pesisir sebagai destinasi wisata unggulan.
Investasi di pesisir Lampung Selatan sangat penting untuk mengoptimalkan potensi kawasan ini sebagai pusat pertumbuhan pariwisata baru di Provinsi Lampung. Dengan pengembangan infrastruktur yang memadai dan pembentukan tourism hub, Lampung Selatan memiliki peluang besar untuk menjadi destinasi wisata unggulan yang dapat menghubungkan berbagai destinasi utama dan meningkatkan kunjungan wisatawan. Investasi besar juga akan berkontribusi dalam menciptakan lapangan pekerjaan, meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal, serta mendorong sektor pariwisata yang berkelanjutan.
Selain itu, penerapan strategi pemasaran digital dan viral marketing dapat memperkuat branding destinasi, menarik lebih banyak wisatawan, dan meningkatkan daya tarik kawasan pesisir Lampung Selatan sebagai destinasi wisata yang ramah lingkungan dan berkualitas.