Komunitas Getar Lampung Tukar Rokok dengan Cokelat

TERASLAMPUNG.COM — Komunitas Generasi Tanpa Rokok (Getar) Lampung melakukan sosialisasi pengendalian tembakau dengan mengajak perokok menukar dengan coklat,di sela-sela Car Free Day (CFD) di Bundaran Tugu Adipura Bandarlampung, Minggu (25/3/201...

Komunitas Getar Lampung Tukar Rokok dengan Cokelat
Pegiat Komunitas Getar Lampung,Eni Muslihah, menukar cokelat dengan rokok dalam sosialisasi pengendalian tembakau di Bundara Tugu Adipura Bandarlampung, Minggu (25/3/2018).

TERASLAMPUNG.COM — Komunitas Generasi Tanpa Rokok (Getar) Lampung melakukan sosialisasi pengendalian tembakau dengan mengajak perokok menukar dengan coklat,di sela-sela Car Free Day (CFD) di Bundaran Tugu Adipura Bandarlampung, Minggu (25/3/2018).

Dalam aksi tersebut, para pegit Getar Lampung menukar rokok dengan cokelat. Sayangnya, kata pegiat Getar Lampung Eni Muslihah, hanya sedikit pengunjung Car Free Day di Tugu Adipura Bandarlampung yang bersedia menukarkan rokoknya dengan cokelat.

“Kami menemukan fakta, abang tukang balon, penjual siomay, dan lainnya dalam sehari mereka bisa menghabiskan rokok antara 2-3 bungkus per hari,” kata Eni.

Pengeluaran untuk rokok saja, menurutnya tidak sebanding dengan pendapatan bersih para pedagang tersebut.

“Uniknya lagi, mereka sebenarnya tidak menginginkan anak mereka atau generasi muda juga menjadi perokok,” katanya.

Dari 50 volunter pemuda yang mencoba mengajak perokok menukarkan cokelatnya, Getar Lampung berhasil mengumpulkan 5 batang rokok dari masyarakat.

Sosialisasi pengendalian tembakau Komunitas Getar Lampung di Bundaran Tugu Adipura Bandarlampung, Minggu (25/3/2018).

“Yang terpenting pesan kami tentang bahaya rokok sudah tersampaikan ke masyarakat meskipun pelan perubahannya,” ujarnya.

Selain itu Getar Lampung juga membuat pohon harapan berupa komentar warga yang mengikuti CFD di Tugu Adipura. Puluhan komentar warga dipajang di batang pohon yang dihias.

Kegiatan itu juga sekaligus sosialisasi logo Getar Lampung serta memberikan hadiah kepada ketiga pemenang lomba desain logo yang diadakan sejak Januari 2018 lalu.

Ismen Muchtar pegiat anti rokok menjelaskan Komunitas Getar Lampung ingin menyelamatkan generasi muda dari kecanduan merokok.

“Kalau sudah kecanduan sulit berhenti, jangan wariskan kebiasanannya kepada yang lain,” kata Ismen.

Ia menilai, saat ini industri rokok menyasar anak muda melalui donasi di bidang olahraga dan musik.

“Padahal rokok justru merusak, imaje saat ini iklan rokok ke olahraga dan musik, sementara pengeluaran merokok lebih besar satu bungkus rokok setara dengan satu kg telur,” ujar Ismen.

Saat ini, hampir 70 persen laki-laki merokok atau dua dari tiga laki-laki merokok.

Pada masa mendatang Getar Lampung akan membuat program kreatif berupa lomba poster untuk menyaingi iklan rokok yang akan di pasang di pusat kota Bandarlampung.