Jelang Akhir Masa Jabatan, SBY Lakukan Lawatan 13 Hari di Portugal, AS, dan Jepang

Presiden SBY dan Ibu Ani Yudhoyono siap melakukan lawatan ke luar negeri. (Foto: Ist/dok Setkab) JAKARTA, Teraslampung.com — Menjelang masa akhir jabatannya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) akan melakukan lawatan kenegaraan ke...

Jelang Akhir Masa Jabatan, SBY Lakukan Lawatan 13 Hari di Portugal, AS, dan Jepang
Presiden SBY dan Ibu Ani Yudhoyono siap melakukan lawatan ke luar negeri. (Foto: Ist/dok Setkab)
JAKARTA, Teraslampung.com — Menjelang masa akhir
jabatannya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) akan melakukan lawatan kenegaraan
ke Portugal, Jepang, dan Amerika Serikat, 18—30 September 2014. SBY didampingi
Ibu Negara Ani Yudhoyono akan mengawali kunjungan kenegaraan ke Lisabon,
Portugal, pada 18-20 September untuk memenuhi undangan Presiden Portugal
Anibal Cavaco Silva pada  2012 lalu.
Staf Khusus Presiden bidang Hubungan Internasional Teuku
Faizasyah mengatakan, Presiden SBY akan melakukan sejumlah pertemuan bilateral,
antara lain dengan Presiden Anibal Cavaco Silva ; PM Portugal Pedro Passos
Coelho, dan Ketua Parlemen Portugal Maria Da Assuncao Andrade Esteves.
“Presiden SBY juga akan menerima kunci kota Lisabon dari
Walikota Lisabon, menandai status Presiden RI sebagai tamu kehormatan Kota Lisabon,”
kata Faizasyah, seperti dilansir media resmi Sekretariat Kabinet.
Faizasyah mengatakan, RI dan Portugal mulai pemulihan
hubungan diplomatik pada 28 Desember 1999. Total perdagangan dengan Portugal
tahun 2013 mencapai 199,51 juta dollar AS, meningkat secara signifikan sebesar
83% dari tahun 2012 (108,99 juta dollar AS).

Dalam 5 tahun terakhir, kata Faizasyah, perdagangan bilateral kedua negara
menghasilkan surplus bagi Indonesia, dengan nilai terbesar di tahun 2013
sebesar 115,72 juta dollar AS. Pada  2012 volume perdagangan kedua negara
hanya 108,9 juta dollar AS, lalu pada  2011 sekitar  171,26 juta
dollar AS, akibat program penghematan ketat  Pemerintah Portugal dalam
mengatasi krisis keuangan.

Menurut Faizasyah, Presiden SBY dan rombongan dijadwalkan akan melakjkan
lawatan ke Amerika Serikat pada  20-27 September 2014, dan Jepang pada t
28-30 September 2014. Selama berada di Amerika Serikat, Presiden SBY akan akan
singgah di dua kota, yakni New York dan Washington DC. Sedangkan di Jepang
Presiden RI akan berkunjung ke Kyoto.

Selain itu, pada 23 September 2014 juga akan diselenggarakan UN Climate Summit
yang bertema “National Action and Ambition Announcement”. “Presiden RI akan
menyampaikan statement pada sesi Plenary 1. Presiden RI juga dijadwalkan akan
memberikan sambutan pembuka pada High Level Meeting Open Government Partnership
Event bertema “Citizen Action, Responsive Government,” papar Faizasyah.

Selepas dari New York, Presiden
SBY akan bertolak menuju Washington DC, untuk meresmikan  Patung Saraswati
di KBRI Washington DC. Patung setinggi 5,2 meter ini dibangun di halaman depan
KBRI di Washington yang berada di jantung kota Washington DC.

“Agenda utama kunjungan kerja Presiden SBY ke New York
adalah dalam rangka menghadiri General Debate of the 69th UNGA, UN Climate
Summit, High Level Panel Meeting, GGGI Meeting, dan Open Government Partnership
Event,” kata dia.
Di AS, Presiden SBY direncanakan akan menghadiri
pertemuan tersebut bersama lebih dari 100 pemimpin negara lainnya dari seluruh
dunia yang menjadi negara anggota PBB.
Pada Sidang Majelis Umum PBB tahun ini, Indonesia akan
fokus pada pembangunan pasca berakhirnya MDGs dan perumusan pengganti MDGs,
sesuai dengan tema sidang tahun ini,  “Delivering On and Implementation
a Transformative Post-2015 Development Agenda
”.
 Isu lainnya adalah isu-isu yang tengah mengemuka di
dunia internasional saat ini, seperti situasi di kawasan Timur Tengah, situasi
di Ukraina, ancaman terorisme maupun ISIS. 
Di luar agenda sidang PBB, Presiden SBY akan menghadiri
Global Green Growth Leaders’ Gathering. Pertemuan ini adalah untuk mendengarkan
hasil nominasi Presiden GGGI. Presiden SBY dinominasikan menjadi Presiden GGGI,
menggantikan PM Denmark Lars Rasmussen.
Presiden SBY juga dijadwalkan akan mengunjungi United
States Military Academy di Westpoint dan memberikan pidato utama di hadapan
para Taruna US Military Academy. 
Menurut Faizasyah, pembangunan patung Dewi Saraswati ini
merupakan bagian dari kerja sama di bidang kebudayaan antara pemerintah
Indonesia dengan pemerintah Amerika Serikat. Ia menyebutkan, Dewi Saraswati
melambangkan ilmu pengetahuan dan kebijaksanaan yang bersifat universal.
“Ini juga akan dilengkapi dengan 3 patung anak-anak etnik
Kaukasian, Afrika-Amerika dan Asia yang sedang duduk sambil membaca buku yang
menggambarkan multikultur dan masyarakat kedua negara,” ppar Faizasyah.
Agenda lainnya adalah peresmian Indonesian Muslim
Association in America (IMAAM). IMAAM adalah organisasi religius non-profit
yang didirikan oleh kumpulan diaspora muslim Indonesia di Washington DC pada
tahun 1993. Selain itu, agenda utama lainnya adalah memberikan kuliah umum di
George Washington University.
Jepang akan menjadi negara penutup rangkaian kunjungan
Presiden SBY. Agenda utama di Jepang adalah menyampaikan orasi ilmiah
penganugerahan gelar Honoris Causa dari Ritsumeikan University, Kyoto.
Menurut Faizasyah, pemberian gelar Doktor Kehormatan
tersebut dilakukan atas pertimbangan bahwa Presiden RI dianggap berhasil dengan
baik di bidang internasional, khususnya dalam menjaga dan membina serta
menjalin perdamaian dengan baik baik di Indonesia maupun dalam kaitan dengan
internasional.