Jalinsum Gelap dan Rawan Kejahatan, 839 Pemudik Motor Lewat Jalinteng dan Jalintim Dikawal Polisi
TERASLAMPUNG.COM–Ruas Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) mulai dari pintu keluar Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan menuju ke perbatasan Kota Bandarlampung hingga perbatasan Sumatera Selatan (Sumsel), memiliki “reputasi mentereng” d...

TERASLAMPUNG.COM–Ruas Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) mulai dari pintu keluar Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan menuju ke perbatasan Kota Bandarlampung hingga perbatasan Sumatera Selatan (Sumsel), memiliki “reputasi mentereng” dikalangan pemudik motor.
Jalinsum yang melewati beberapa Kabupaten/Kota di Lampung tersebut, selain kondisinya gelap gulita karena minimnya penerangan jalan umum (PJU) juga rawan aksi tindakan kriminalitas pembegalan.
Begitu juga dengan kondisi jalan di ruas Jalan Lintas Timur (Jalintim), mulai dari Bakauheni, Lampung Selatan hingga menuju ke Kabupaten Lampung Timur minim penerangan jalan.
Karena itu, untuk memberikan rasa aman bagi para pemudik “bikers” selama arus mudik dan balik lebaran tahun 2025 ini, Polda Lampung melalui Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) beserta Jajarannya Satlantas Polresta/Polresta memberikan pelayanan khusus untuk pemudik motor yakni pengawalan secara estafet ala voorijder.
Pantauan teraslampung.com.com, Kamis (27/3/2025) malam sekira pukul 23.35 WIB, ratusan pemudik motor asal Pulau Jawa menaiki armada KMP Raja Rakata yang sandar di dermaga 6 Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan setelah berlayar dari Pelabuhan Ciwandan.
Para pemudik sepeda motor ini, selain ada yang berkendara sendiri, ada juga berboncengan dengan istrinya bahkan dengan anaknya. Tidak hanya itu saja, para pemudik motor ini juga membawa barang bawaan.
Barang bawaan itu diletakkan di bagasi bagian depan. Bagian belakang kursi pembonceng sudah ditambahi dengan dua kayu kecil yang diikat ke rangka bodi motor.
Seorang pemudik motor asal Jakarta, Ilham, sempat bingung dan bertanya-tanya saat turun dari kapal di Pelabuhan Bakauheni dan mau melanjutkan perjalanan. Tiba-tiba sepeda motor yang dikendarainya dihentikan anggota Polres Lampung Selatan.
Ternyata, Ilham dan ratusan pemudik motor lainnya dihentikan karena hendak dikawal anggota polisi Polres Lampung Selatan secara estafet di ruas Jalinsum yang kondisinya gelap gulita dan rawan kriminalitas.
“Tadinya saya bersama istri dan anak, mau melanjutkan perjalanan keluar dari Pelabuhan Bakauheni dan mau numpang menginap di rumah saudara di Simpang Gayam. Tiba-tiba kok disetop sama pak polisi, saya kira ada apa, ternyata mau dikawal pulangnya di Jalinsum,” kata Ilham kepada teraslampung.com, Kamis (27/3/2025) malam.
Ilham (45) mengaku, sempat merasa ngeri saat akan melintasi Jalinsum menuju ke kampung halamannya di Kabupaten Way Kanan malam hari. Apalagi, ia membawa keluarganya serta barang bawaan cukup lumayan banyak.
Kengeriannya berkurang saat petugas dari kepolisian memberikan layanan pengawalan kepada para pemudik motor yang akan melintasi Jalinsum kondisinya gelap gulita dan rawan kejahatan.
“Alhamdulillah mas, ternyata kami dikawal sama polisi. Ya agak tenanglah di perjalanan bisa langsung ke kampung halaman di Way Kanan, bawa motor juga bisa aman meski kondisi Jalinsum gelap dan rawan kejahatan,”kata dia.
Sementara pemudik motor lainnya, Ridwan (38) mengaku, bahwa dirinya juga tidak mengetahui jika ada pengawalan pemudik motor dari petugas kepolisian.
“Saya nggak tau kalau ada pengawalan dari polisi, tapi saya kan mau pulang kampung ke Pasir Sakti, Lampung Timur melintasi ruas Jalintim bukan Jalinsum, apakah ada pengawalan atau tidak untuk yang menuju kesana,”katanya.
Ia mengatakan, saat mudik lebaran tahun 2024 lalu, pernah mau terjadi aksi pembegalan seorang pemudik motor di ruas Jalintim di sekitar Gunung Pancong, Desa Sumur, Kecamatan Ketapang, Lampung Selatan.
“Untungnya, nyawa pemudik itu dan motornya gagal dibawa sama pelaku karena kepergok saya dan rombongan pemudik motor lainnya yang malam itu melintas di Jalintim itu,”ungkapnya.
Diakuinya, ruas Jalintim ini kondisinya gelap gulita, juga rawan aksi kejahatan. Ia pun merasa senang ada pengawalan dari kepolisian untuk pemudik pemotor.
“Harapannya, mudik lebaran tahun ini (2025) aman dan mudah-mudahan tidak terjadi ada pemudik yang menjadi korban pembegalan,”pungkasnya.
Sementara Kapolres Lampung Selatan, AKBP Yusriandi Yusrin mengatakan, pengawalan pemudik motor yang dilakukan pihaknya ini, ditujukan untuk memberikan rasa aman kepada pemudik motor yang akan menempuh perjalanan malam hari.
Kegiatan pengawalan pemudik motor tersebut, dilakukan secara estafet mulai dari Pelabuhan Bakauheni ke perbatasan Kota Bandarlampung hingga sampai ke daerah tujuan. Pengawalan pemudik motor ini juga, dilakukan dari Pelabuhan Wika Beton.
“Ada 839 unit motor pemudik asal Pulau Jawa yang dilakukan pengawalan oleh anggota polisi malam ini dari Pelabuhan Bakauheni,”kata Yusrin didampingi General Manager (GM) PT ASDP Cabang Bakauheni, Syamsudin, usai melepas ratusan pemudik motor yang diberikan pengawalan, Kamis (27/3/2025) malam.
Ia menegaskan, pengawalan pemudik motor ini, akan dilakukan sepanjang puncak arus mudik dan balik lebaran.
Menurutnya, kepolisian memiliki komitmen memberikan pelayanan dan memastikan keselamatan, kenyamanan perjalanan para pemudik tanpa adanya hambatan atau gangguan keamanan.
“Mudah-mudahan, kami (Polri) bisa terus memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Polri hadir untuk masyarakat,”ujarnya.
Pengawalan pemudik motor ini, kata Yusrin, dilakukan sebagai bagian dari langkah preventif untuk mengurangi risiko kecelakaan lalu lintas (lakalantas) dan tindak kriminalitas selama masa arus mudik dan balik lebaran tahun ini.
“Kami dari kepolisian, siap memberikan pengawalan perjalanan pemudik motor. Mari sama-sama menjaga keamanan, dan kenyamanan selama masa mudik lebaran supaya mudik aman keluarga nyaman,”jelasnya.
Ia mengimbau para pemudik motor yang melakukan perjalanan malam hari, agar tetap hati-hati selama dalam perjalanan menuju kediamannya demi keamanan bersama, karena keselamatan itu hal yang utama.
“Kami berharap, pengawalan ini dapat membantu saudara-saudara kita yang melakukan mudik lebaran dengan rasa aman, nyaman dan selamat sampai di rumahnya masing-masing,”ungkapnya.
Selain itu Ia juga mengingatkan, setiap pemudik yang mengalami kendala atau insiden selama dalam perjalanan, segera menghubungi ke nomor layanan darurat 110.
“Kami (Polri), terus berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat,”pungkasnya.
Zainal Asikin/Teraslampung.com