Disnak Keswan Lampung Pastikan Stok Pangan Asal Ternak Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Aman

TERASLAMPUNG.COM — Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnak Keswan) Provinsi Lampung menyampaikan bahwa ketersediaan dan stok pangan asal ternak saat Natal dan Tahun Baru 2024 (Nataru) di Lampung aman dan mencukupi. “Berdasarkan perhi...

Disnak Keswan Lampung Pastikan Stok Pangan Asal Ternak Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Aman
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung, Ir. Lili Mawarti, M.Si

TERASLAMPUNG.COM — Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnak Keswan) Provinsi Lampung menyampaikan bahwa ketersediaan dan stok pangan asal ternak saat Natal dan Tahun Baru 2024 (Nataru) di Lampung aman dan mencukupi.

“Berdasarkan perhitungan prognosa kebutuhan dan ketersediaan daging sapi, daging ayam, dan telur ayam di Provinsi Lampung menunjukkan nilai surplus. Ia menyebutkan bahwa hasil kroscek di lapangan dari petugas yang tersebar di 15 Kabupaten/Kota menunjukkan bahwa komoditas pangan asal ternak tersebut terpantau sangat mencukupi sehingga masyarakat tidak perlu khawatir kehabisan stok pangan asal ternak menjelang akhir tahun,” kata Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung, Ir. Lili Mawarti, M.Si pada Sabtu (23/12/2023).

Lili mengungkapkan, total stok daging sapi di 15 Kabupaten/Kota dan 10 feedlotter di Provinsi Lampung mencapai 4.945 ton. Sedangkan  kebutuhan mencapai 2.151 ton.

“Artinya, terdapat surplus sekitar 2.794 ton,” kata dia.

Penjual daging sapi di Pasar Kotabumi, Lampung Utara

Untuk daging ayam, kata Lili, ketersediaan menjelang Nataru ini adalah 16.549 ton dengan kebutuhan mencapai 7.598 ton sehingga surplus 8.951 ton. Sedangkan untuk telur ayam ras, kebutuhannya mencapai 7.739 ton dengan ketersediaan mencapai 16.918 ton atau surplus sebanyak 9.179 ton.

“Untuk stok daging sapi, daging ayam, dan telur ayam sudah dipastikan aman. Namun untuk harga di tingkat konsumen, sampai H-3 menjelang Natal ini seluruh komoditas ternak mengalami kenaikkan tetapi tidak signifikan. Hal tersebut memang terjadi di seluruh wilayah di Indonesia. Tetapi masyarakat tidak perlu khawatir, karena harga pangan asal ternak ini masih terjangkau oleh masyarakat,” ungkap Lili.

Menurut Lili, pemantauan ketersediaan pangan ini penting dilakukan pada momen Nataru. Hal ini karena ada  potensi kenaikan permintaan bahan pangan asal ternak dan mengantisipasi agar tidak terjadi kelangkaan pasokan yang akan berdampak pada fluktuasi harga.

“Gubernur Lampung, Bapak Arinal Djunaidi, juga terus mengingatkan kami agar selalu berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan pangan bagi masyarakat Lampung yang merupakan prioritas layanan kami. Untuk harga juga harus terus dipantau agar tetap stabil dan tidak terjadi inflasi,” tandasnya.