Diduga Depresi, Remaja Nekat Bunuh Diri dengan Terjun ke Sumur Sedalam 12 Meter

Korban Mantan Napi Kasus Narkoba Zainal Asikin/Teraslampung.com Petugas saat mengevakuasi jasad korban bunuh diri, Andri Agustiawan yang terjun kedalam sumur dijalan Pangeran Antasari Gang Man II RT 05 RW 02, Kelurahan Kalibalok Kencana, Keca...

Diduga Depresi, Remaja Nekat Bunuh Diri dengan Terjun ke Sumur Sedalam 12 Meter

Korban Mantan Napi Kasus Narkoba

Zainal Asikin/Teraslampung.com

Petugas saat mengevakuasi jasad korban bunuh diri, Andri Agustiawan yang terjun kedalam sumur dijalan Pangeran Antasari Gang Man II RT 05 RW 02, Kelurahan Kalibalok Kencana, Kecamatan Kedamaian, Bandarlampung, Selasa pagi (2/6)

BANDARLAMPUNG-Andri Agustiawan (21), warga yang baru tiga bulan tinggal di kontrakan milik Hj Sukarsih di Jl.  Pangeran Antasari Gang Man II RT 05 RW 02, Kelurahan Kalibalok Kencana, Kecamatan Kedamaian, Bandarlampung tewas setelah bunuh diri dengan cara terjun ke dalam sumur sedalam 12 meter, Selasa (2/6/2015) sekita pukul 08.30 WIB.

Menurut keterangan tetangga korban, Rudi (32),  sebelum tewas dengan cara bunuh diri ke dalam sumur, Andri bertemu dengan dirinya di warung depan perempatan milik Ibu Maryam sekitar pukul 07.30 WIB.

Saat itu Andri  membeli tiga batang rokok Surya 16.Setelah itu korban pamitan pulang ke rumah kontrakan. Selang tak lama korban pulang, ia melihat korban lari keluar rumah. Hampir bersaman dengan itu, ayah korban, Ngadimin, beteriak minta tolong.

“Karena saya masih ngobrol di warung, melihat ayahnya teriak minta tolong saya langsung saja lari untuk melihat apa yang terjadi. Begitu saya lihat, Andri ini sudah terjun ke dalam sumur milik Ibu Jujuk yang berjarak sekitar sekitar 70 meter di depan rumah kontrakan yang ditempati korban bersama orang tuanya. Kejadian persisnya sekitar pukul 08.30 WIB,”kata Rudi kepada Teraslampung.com.

Petugas mengevakuasi jasad korban dari dalam sumur.

Dikatakannya, sebelumnya Andri juga sempat mau bunuh diri dengan cara yang sama pada bulan April 2015 lalu, saat korban bersama orang tuanya belum lama tinggal mengontrak di salah satu kontrakan milik HJ Sukarsih di Kelurahan Kalibalok Kencana ini. Namun, pada saat percobaan bunuh diri yang pertama, nyawanya dapat diselamatkan oleh warga sekitar karena ketahuan ketika akan melompat kedalam sumur. Kalau kejadian yang kedua kalinya ini, warga tidak banyak yang tahu.

“Dulu sewaktu masih baru-barunya tinggal mengontrak di daerah sini, Andri ini sempat mau bunuh diri juga terjun ke dalam sumur. Percobaan bunuh diri yang pertama gagal, karena warga banyak yang melihat dan langsung lari memeganggi kaki Andri saat mau terjun ke dalam sumur. Sepertinya dia (korban) bunuh diri karena depresi, kalau korban punya masalah lain saya tidak paham,”ucapnya. Hal senada pun dikatakan Imah (38) salah seorang ibu rumah tangga, tetangga korban.

Sementara salah seorang teman korban, Aris (20), mengatakan Andri dan dirinya sudah lama berteman saat korban dulu masih tinggal di daerah Tanjung Baru, Kedamaian, Bandarlampung. Dia dan korban sudah lama tak pernah main dan berkumpul lagi, semenjak korban pernah terjerat dan ditangkap polisi atas kasus narkoba pada tahun 2012 silam.

Setelah itu, sambung Aris, ia dan korban tidak pernah ketemu lagi semenjak korban dan keluarganya pindah dari Tanjung Baru dan mengontrak di dijalan Pangeran Antasari Gang Man II RT 05 RW 02, Kelurahan Kalibalok Kencana, Kecamatan Kedamaian, Bandarlampung.

Ibu korban, Ny. Saharti (55), tak kuasa menahan kesedihan sehingga pingsan ketika turun dari mobil dan dipapah oleh warga untuk dibawa kerumahnya.

“Andri (korban), memang pernah ditangkap polisi dan dipenjara karena menggunakan narkoba. Andri ini kuat dulunya pakai sabu-sabu bahkan sudah dinasehati beberapakali tidak digubris sama dia (korban). Dugaan saya, Andri ini depresi dan bunuh diri karena sudah kecanduan narkoba dan mau beli sabu-sabu tidak punya uang karena Andri tidak bekerja. Orangtuanya dulu memang orang mampu, setahu saya ayahnya Andri bekerja di Telkom dan Andri ini setiap pergi main sering bawa mobil dinas milik Telkom,”ujarnya.

Wakapolsekta Tanjungkarang Timur Iptu Agus Cik menuturkan, meninggalnya korban Andri Agustiawan adalah murni bunuh diri dengan cara terjun kedalam sumur milik Ibu Juju tetangga depan rumahnya. Pihaknya mendapatkan laporan tersebut dari ketua RT setempat, selanjutnya kami langsung menuju ke lokasi kejadian dan mengevakuasi jasad korban.

“Menurut keterangan dari orang tua korban dan saksi dilokasi kejadian, korban bunuh diri diduga akibat depresi. Sebelumnya korban pernah mengalami sakit jiwa sekitar satu tahun lebih, pihak keluarga sempat mengobati korban di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Bandarlampung,”kata Agus Cik kepada wartawan dilokasi kejadian, Selasa (2/6).

Menurut Agus Cik, korban bukan hanya kali ini saja berusaha untuk bunuh diri. Sekitar dua bulan yang lalu, korban sempat mau bunuh diri dengan cara yang sama namun dapat diselamatkan oleh warga. Untuk yang kedua kalinya, korban melakukannya kembali korban langsung lari dan terjun kedalam sumur hingga akhirnya nyawa korban tidak dapat diselamatkan.

“Ayah korban sendiri yang melihat langsung saat korban lari dan terjun kedalam sumur. Karena air sumur terlalu dalam, ayahnya tidak dapat menyelamatkan dan teriak minta tolong. Jasad korban dapat dievakuasi petugas dan di bantu warga, sekitar 20 menit setelah korban terjun kedalam sumur dengan ditarik menggunakan tambang. Kalau kedalaman sumurnya sekitar 12 meter, sementara ketinggian air didalam sumur sekitar 10 meter,”tuturnya.

Ditambahkannya, sementara bahwa korban depresi karena sudah kecanduan narkoba jenis sabu-sabu pihaknya belum dapat memastikan. “Meski korban mantan narapidana atas kasus narkoba, bunuh dirinya korban tidak ada kaitannya pengaruh depresi akibat kecanduan narkoba. Yang jelas, korban bunuh diri akibat akibat depresi dan pernah mengalami sakit gangguan kejiwaan,”tandasnya.

Dari pantauan teraslampung.com dilokasi kejadian, beberapa petugas kepolisian dari Polsekta Tanjungkarang Timur, Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Bandarlampung dan Tim Inafis Polresta Bandarlampung melakukan evakuasi terhadap jasad korban bunuh diri Andri Agustiawan (21) yang terjun kedalam sumur milik ibu Jujuk.

Warga sekitar pun memenuhi lokasi kejadian karena ingin melihat langsung jasad korban, hanya berselang sekitar 20 menit pasca kejadian, jasad korban dapat diangkat oleh petugas dan dibantu oleh warga sekitar dari dalam sumur dikedalaman 12 meter.

Saat kejadian ibu korban sedang tidak ada dirumah melainkan sedang berdagang sayur mayor di Pasar Desa Sidodadi, Kecamatan Sidomulyo lampung Selatan. Setelah dikabari, sekitar pukul 10.30 WIB ibu korban Saharti (55) tiba dirumahnya. Karena tak kuasa menahan kesedihan putra pertamanya meninggal dengan cara yang tak wajar , ibu korban terjatuh dan sempat pingsan ketika turun dari mobil.