Catatan Festival Way Kambas 2017

TERASLAMPUNG.COM — Setelah lama ‘tidur panjang’, Festival Way Kambas kembali menggeliat pada 2016. Festival Krakatau 2016 merupakan perhelatan tahunan yang ke-16. Dan, baru pada Festival Way Kambas XVI itulah nuansa dan warna festival benar-benar terasa. Jumlah pengunjung membeludak hingga puluhan ribu orang sehingga jalan raya di dalam Taman Nasional Way Kambas menuju lapangan tempat perhelatan digelar macet total.

Insiden jalan macet total pada Festival Way Kambas 2016 menjadi pelajaran berharga. Pemkab Lampung Timur bersama Polres Lampung Timur kemudian melakukan evaluasi dan hasilnya dijadikan modal untuk membenahi pada penyelenggaraan Festival Way Kambas XVII tahun 2017.

Alhasil, hari kedua Festival Way Kambas 2017 (12/11/2017) arus lalu lintas menuju dan dari Pusat Latihan Gajah dan Lapangan Taman Nasional Way Kambas lancar.

Harus Selalu Ada Evaluasi

Rekayasa lalu lintas di areal Taman Nasional Way Kambas barulah satu hal dalam perhelatan Festival Way Kambas. Jika Festival Way Kambas ingin menjadi momen puncak pesta pariwisata bagi para wisatawan dunia, maka banyak hal lain yang harus dievaluasi dan dibenahi.  Jika tidak, lama-lama Festival Way Kambas hanya akan menjadi rutinas tahunan atau semacam upacara tanpa greget.

Beberapa hal yang mesti diperhatikan untuk jadi bahan evaluasi dan pembenahan penyelenggaran Festival Way Kambas antara lain: pola promosi, tangkai acara kunci, tangkai acara pendukung, prasarana-sarana di lokasi festival, akses jalan menuju Taman Nasional Way Kambas, pengembangan ekonomi kreatfif di wilayah penyangga TNWK, dan kampanye penyadaran wisata.

Soal promosi, meskipun gencar disosialisasikan lewat berita dan media sosial, pola promosi Festival Way Kambas masih belum menjangkau publik yang sangat luas. Pemanfaatan dunia maya mestinya juga dibarengi dengan pasokan informasi yang selalu diperbarui terkait Festival Way Kambas dan dibuat dalam dua bahasa (bahasa Indonesia dan bahasa Inggris).

Jika Festival Way Kambas sudah menjadi kalender tahunan, akan lebih bagus jika para wisatawan bisa selalu mengakses data terbaru tentang Festival Way Kambas. Hal ini mengandaikan adanya portal khusus yang dikelola Pemkab Lampung Timur berisi data besar tentang Taman Nasional Way Kambas dan Festival Way Kambas lengkap dengan aneka pernak-perniknya. Dengan begitu, seusai Festival Way Kambas digelar akan berlanjut pada promosi penyelenggaraan festival serupa untuk tahun berikutnya. Dus itu berarti Festival Way Kambas dipromosikan terus-menerus selama satu tahun.

Adanya mekanisme promosi yang ‘baku” ini memungkinkan siapa pun yang menjadi kepala daerah Lampung Timur akan ada jaminan Festival Way Kambas bisa berlangsung dengan baik. Setidaknya dari segi promosi. Namun, hal itu mestilah dibarengi dengan kerja-kerjas nyata menuju kesuksesan pelaksanaan festival. Misalnya, pembenasan akses jalan dan prasarana pendukung.

Tangkai Acara Kunci

Dua tahun terakhir, Festival Way Kambas digelar dengan aneka tangkai atau macam acara. Pada 2016, Festival Way Kambas digelar dengan tangkai acara dan jadwal sebagai berikut:

Jumat, 11 November 2016
– Jepret – jepret pesona Way Kambas
– Sketsa Way Kambas
– Lomba Kreasi Souvenir
– Festival Kuliner

Sabtu, 12 November 2016
– Way Kambas Adventure Trail
– Fun and run (Way Kambas 10 KM)
– Gowes to Way Kambas

Minggu, 13 November 2016
– Fox hunting signal Way Kambas
– Seminar
– Pesta Buah

Sementara itu, Festival Way Kambas 2017 dengan tangkai acara sbb:

Sabtu, 11 November 2017: Pawai Budaya, Jejak petualang, Way Kambas Agro Expo, Photography Festival, Jalan-jalan 4 X 4, dan Fashion Show.

Minggu, 12 November 2017: Lomba Kreasi Souvenir, Way Kambas 10k, Fun Bike dan XC/MTB, Sketsa Way Kambas, Parade motor antik dan hiburan rakyat.

Senin, 13 November 2017. Way kambas Adventure, Trail , Tari Bedana Massal, Pagelaran Musik, Way Kambas Idol, Festival Buah Nusantara, dan Festival Kuliner.

Dua kali pelaksanaan Festival Way Kambas menunjukkan adanya ‘perkembangan’ yang lumayan bagus. Namun, dalam promosi tidak jelas apa ‘jualan utamanya’ sehingga menjadi alasan wisatawan untuk datang ke acara festival.

Oyos Saroso H.N.