Bupati Mustafa Proyeksikan Terminal Betan Subing Jadi Kawasan Niaga Terpadu

TERASLAMPUNG.COM — Bupati Lampung Tengah Mustafa ingin agar Terminal Betan Subing bisa dibangun kembali sehingga bisa mendongkrak perekonomian masyarakat. Jika sudah dibangun, kata Mustafa, Terminal Betan Subing bisa menjadi kawasan niaga terpa...

Bupati Mustafa Proyeksikan Terminal Betan Subing Jadi Kawasan Niaga Terpadu
Terminal Betan Subing.

TERASLAMPUNG.COM — Bupati Lampung Tengah Mustafa ingin agar Terminal Betan Subing bisa dibangun kembali sehingga bisa mendongkrak perekonomian masyarakat. Jika sudah dibangun, kata Mustafa, Terminal Betan Subing bisa menjadi kawasan niaga terpadu di Lampung Tengah.

Terminal yang dibangun sejak 2004 ini kondisinya sangat memprihatinkan karena sudah lama terbengkelai. Padahal, dengan lokasi yang strategis terminal tersebut bisa  menjadi terminal andalan yang bisa menambah kas APBD Lampung Tengah.

“Karenanya hari ini saya mengundang pihak Kementrian Perhubungan agar dapat meninjau langsung kondisi Terminal Betan Subing. Saya harap Kemenhub dapat menangani serius melanjutkan pembangunan terminal ini. Saya percaya, jika ini dikelola maksimal akan dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi masyarakat,” kata Mustafa, saat mendampingi Direktur Prasarana Perhubungan Darat Kemenhub, Wahyuningrum, meninjau Terminal Betan Subing, Rabu (10/5/2017).

Menurut Mustafa, pembangunan Terminal Betan Subing juga selaras dengan program KECE yang Ia gulirkan. Selain kawasan transit, di areal terminal bisa dilengkapi stand pusat oleh-oleh, pasar grosir, kawasan niaga terpadu, kawasan pengrajin, perhotelan, kawasan rumah makan, dan restoran.

“Efek domino keberadaan terminal Betan Subing harus kita realisasikan. Sebagai daerah jalur lintas sumatera, area tersebut memiliki potensi besar sebagai kawasan niaga, yang tentunya dapat memberi efek peningkatan ekonomi. Mudah-mudahan ini segera direalisasikan,” ujar Bupati Mustafa.

Sementara itu, Direktur Prasarana Perhubungan Darat Kemenhub, Wahyuningrum, mengaku kedatangannya ke Terminal Betan Subing Lampung Tengah mewakili Kemenhub dalam rangka mengecek kelayakan dan kondisi terminal.

Tak hanya meninjau kondisi gedung, rombongan Kemenhub juga meninjau jalan tol dan kondisi lingkungan di area terminal.

“Berdasarkan UU No. 23 tahun 2014, pengelolaan terminal tipe A diserahkan ke pusat. Ada 143 terminal tipe A di Indonesia, 97 diantaranya telah diserahkan termasuk Betan Subing. Kedatangan kami merupakan tindaklanjut dari Pak Bupati yang meminta pembangunan terminal Betan Subing dilanjutkan,” ungkapnya.

Dia menambahkan, pengecekan dilakukan untuk mengkaji kondisi terminal yang nantinya menjadi bahan rujukan dalam menentukan langkah selanjutnya, apakah akan direhab atau di redesain. Semua rancangan pembangunan terminal, kata dia, harus sesuai dengan standar ditetapkan berdasarkan detail enginering desain (DED).

Menyusul adanya program kampung entrepreneur creative (KECE) yang dicanangkan Bupati Lampung Tengah DR. Ir. Mustafa, pembangunan terminal Betan Subing rencananya akan dikolaborasikan dengan sentra oleh-oleh yang menampung produk-produk UKM dari masyarakat.

“Pembangunan terminal dan program KECE akan dikolaborasikan agar saling mendorong pertumbuhan keduanya. Kedepan kita pikirkan konsep rekayasa lalu lintas sehingga terminal bisa difungsikan secara maksimal. Sesegera mungkin ini akan ditindaklanjuti,” tandasnya.