Banjir Rendam Ratusan Rumah, Bantuan Pemkab Lampung Utara tak Kunjung Datang
Feaby|Teraslampung.com Kotabumi–Bukannya surut, katinggian air akibat banjir di wilayah perkotaan di Lampung Utara justru terus merangkak naik. Akibatnya, lebih dari 232 unit rumah di sana terendam banjir. Tak hanya itu, banjir juga membuat Jal...

Feaby|Teraslampung.com
Kotabumi–Bukannya surut, katinggian air akibat banjir di wilayah perkotaan di Lampung Utara justru terus merangkak naik. Akibatnya, lebih dari 232 unit rumah di sana terendam banjir.
Tak hanya itu, banjir juga membuat Jalan Raden Inten, dan Jalan Sersan Laba Gole, Kotaalam terputus. Sebab, kedua jalan itu terendam banjir hingga mencapai tinggi lutut orang dewasa.
Banjir juga merendam sedikitnya tiga unit sekolah. Ke-3 sekolah itu SMU YPIB, SMUN 3 Kotabumi, dan MTs N 1 Kotabumi. Akibatnya, proses belajar mengajar di sana menjadi terganggu. Bahkan, MTs N 1 Kotabumi terpaksa meliburkan siswanya untuk sementara waktu.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, daerah langganan banjir di wilayah perkotaan mulai terendam banjir sejak Kamis malam. Wilayah-wilayah itu di antaranya RT 5/LK3 Kotaalam atau yang dikenal dengan sebutan Rawakarya. Kemudian, daerah Paseban/Kelurahan Kotabumiudik, dan Kelurahan Kotabumipasar.
Menariknya, hingga kini, masih belum ada bantuan para korban banjir di sana. Jangankan bantuan makanan, bantuan air bersih pun belum sampai di sana. Kondisi itu terjadi di daerah Rawakarya. Padahal, sejak Kamis kemarin, air terus menunjukan tanda-tanda akan naik.
Kenyataan ini terang saja membuat Ketua DPRD Lampung Utara, Wansori yang belum lama tiba murka. Ia langsung sibuk menelpon para pejabat terkait. Sayangnya, seperti biasa, Kepala BPBD Lampung Utara, Nozi Efialis tak mau merespons panggilan masuk.
“Semestinya pemkab lebih sigap dengan kondisi ini karena kan sudah bisa diprediksi dari kemarin. Tidak seperti ini. Dihubungi malah tidak direspons,” tegas Wansori
Ia meminta pihak pemkab segera memberikan pelbagai bantuan pada para korban banjir. Bantuan yang diperlukan itu di antaranya air bersih, makanan, obat-obatan, selimut. Layanan medis juga harus disediakan di setiap lokasi agar para korban yang membutuhkan dapat segera mendapatkannya.
“Bantuan itu harus segera diberikan karena rakyat kita sangat membutuhkannya saat ini,” kata dia.
Di lain pihak, Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah Lampung Utara, Iwan Sagitariza mengatakan, pihaknya telah menyiapkan para personil berikut peralatannya untuk membantu para korban banjir. Total rumah warga yang terendam banjir kali ini mencapai sekitar 232 unit. Namun, jumlah itu kemungkinan besar bertambah karena data ini sifatnya masih sementara.
“Berdasarkan data, sejumlah kecamatan terendma banjir sejak Kamis kemarin,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua RT 5/LK 3 Kotaalam, Nur Asikin mengatakan, total warganya yang terdampak banjir berjumlah 53 kepala keluarga. Sampai saat ini bantuan dari pemerintah masih belum mereka terima.
“Belum ada bantuan sama sekali dari kemarin,” jelasnya.
Sementara itu, aang, warga sekitar turut membenarkan bahwa mereka belum menerima bantuan apapun dari pemerintah. Para pejabat yang datang kebanyakan hanya melihat-lihat dan berswafoto saja.
“Kalau yang selfie-selfie banyak. Bantuan enggak ada,” kata dia.