Alat X-Ray Dikembalikan, Kadinkes Lampung Utara : Oknum Terlibat Terancam Dipecat
Teraslampung.com, Kotabumi–Alat X-Ray Rumah Sakit Umum H.M.Ryacudu, Lampung Utara yang tertukar dikabarkan telah dikembalikan. Meski begitu, sanksi berat tetap akan diberikan kepada oknum yang terlibat dalam persoalan ini. “Alatnya sudah...

Teraslampung.com, Kotabumi–Alat X-Ray Rumah Sakit Umum H.M.Ryacudu, Lampung Utara yang tertukar dikabarkan telah dikembalikan. Meski begitu, sanksi berat tetap akan diberikan kepada oknum yang terlibat dalam persoalan ini.
“Alatnya sudah dikembalikan dan sudah diperiksa keasliannya,” kata Ketua Tim Pemeriksa persoalan ini, Maya Natalia Manan, Senin (25/8/2025).
Oknum Terancam Diberhentikan Tidak Hormat
Pengembalian alat ini tak dapat menghapus sanksi yang akan mereka berikan. Kesalahan ini dianggap tidak bisa ditolerir. Inilah mengapa pihaknya menganggap bahwa kesalahan yang dilakukan tergolong pelanggaran berat.
“Yang bersangkutan berpotensi terkena sanksi pemberhentian dengan tidak hormat,” jelasnya.
Sanksi ini menjadi pelengkap sanksi sebelumnya yang telah mereka berikan kepada oknum tersebut. Yang bersangkutan telah dicopot dari jabatannya akibat keteledorannya itu. Sebelumnya, oknum itu menjabat sebagai Kepala Ruangan Radiologi.
“Tapi, tim masih bekerja untuk menentukan sanksi akhirnya apa,” kata dia.
Terpisah, Ketua Komisi IV DPRD Lampung Utara, Imam Sentosa mengatakan, akan segera mengunjungi RSUDR untuk memeriksa keaslian alat X-Ray tersebut. Terkait sanksi untuk oknum tersebut, ia menyerahkan sepenuhnya kepada pemkab.
“Alhamdulillah jika memang sudah kembali karena pelayanan kesehatan akan semakin lancar,” tuturnya.
Mencuatnya persoalan ini berawal dari kecurigaan Direktur RSUDR kala itu, Aida Fitriah Subhandi dikarenakan lambannya pengurusan perpanjangan izin alat X-Ray di Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) RI. Singkat cerita, alat tersebut ternyata sempat dibawa ke luar oleh bawahannya untuk diperbaiki. Belakangan diketahui bahwa nomor seri alat X-Ray mereka tak lagi sama dengan sebelumnya.
Alat kesehatan itu sendiri dibeli menggunakan anggaran daerah pada tahun 2013 lalu. Pembelian alat ini menguras kocek pemkab sebesar Rp750-an juta.
Feaby Handana