Teror Harimau di Lampung Utara, BKSDA Masih Belum Bergerak
Feaby Handana | Teraslampung.com Kotabumi–Meskipun dua harimau sumatera (Panthra tigris sumatrae) ditemukan berkeliaran di Desa Bumiratu, Sungkai Selatan, Lampung Utara, namun Badan Konservasi Sumber Daya Alam Lampung hingga kini masih belum...

Feaby Handana | Teraslampung.com
Kotabumi–Meskipun dua harimau sumatera (Panthra tigris sumatrae) ditemukan berkeliaran di Desa Bumiratu, Sungkai Selatan, Lampung Utara, namun Badan Konservasi Sumber Daya Alam Lampung hingga kini masih belum mendatangi lokasi tersebut. Padahal, keberadaan mereka sangat diperlukan tak hanya bagi penduduk, tapi juga bagi hewan buas itu sendiri.
“Sampai sekarang memang belum datang ke sini, tapi kemungkinan besar akan datang hari ini atau besok. Informasi saya dapat dari pak Asisten III,” jelas Camat Sungkai Selatan, Ria Yuliza, Rabu (21/9/2022).
Sembari menunggu kehadiran mereka, ia telah mewanti – wanti warganya untuk tetap waspada saat beraktivitas di luar rumah jika memang tak dapat untuk mengurangi aktivitasnya. Untungnya, kedua raja hutan tersebut diketahui cenderung menjauhi pemukiman penduduk.
“Dilihat dari tapak kakinya yang baru, hewan buas tersebut mulai menjauh dari pemukiman penduduk. Meski begitu, warga harus tetap hati – hati dan tidak boleh lengah,” terangnya.
Sebelumnya, sejak dua pekan belakangan ini, warga Desa Bumiratu, Sungkai Selatan dicekam oleh rasa ketakutan akibat keberadaan dua predator yang menempati urutan puncak pada rantai makanan di lingkungan mereka. Meski begitu, baru dalam waktu tiga hari belakangan ini, hewan – hewan buas itu dilihat langsung oleh masyarakat sekitar.
“Kemarin, sejumlah warga melihat langsung ada dua ekor harimau berkeliaran di kebun warga,” kata Camat Sungkai Selatan, Ria Yuliza kala itu.
Ria menuturkan, keberadaan dari kedua ekor hewan buas itu pertama kali diketahui oleh Ahmad Hardi. Saat itu yang bersangkutan sedang beristirahat di sebuah gubuk usai mencabut singkong milik Tabroni, di Dusun V, Desa Bumiratu. Saat beristirahat itulah ia melihat dua ekor harimau.
“Sebenarnya sudah sekitar 10 hari ini warga mendapat teror dari harimau. Namun, saat itu mereka hanya mendengar suaranya saja, dan baru kali ini melihatnya langsung,” tuturnya.