KNKT Selidiki Tabrakan Beruntun di Tanjakan Tarahan
Zainal Asikin I teraslampung.com BANDARLAMPUNG-Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), menurunkan tim untuk melakukan penyelidikan terkait penyebab terjadinya tabrakan beruntun yang menelan 10 korban, enam orang meninggal dunia, dua luka ber...

Zainal Asikin I teraslampung.com
BANDARLAMPUNG-Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), menurunkan tim untuk melakukan penyelidikan terkait penyebab terjadinya tabrakan beruntun yang menelan 10 korban, enam orang meninggal dunia, dua luka berat dan dua luka ringan di ruas Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) KM 21-22 tepatnya di tanjakan Tarahan, Kecamatan Katibung, Lampung Selatan, pada Kamis 22 Maret 2018 lalu sekitar pukul 16.20 WIB.
Berdasarkan informasi yang dihimpun teraslampung.com, tim investigasi KNKT mulai bekerja melakukan investigasi penyebab terjadinya kecelakaan tersebut, hari ini Sabtu 24 maret 2018. Tim tersebut terdiri dari tiga personel, yakni Wildi Kusumasari, Ketua Tim Investigasi In Charge (IIC), Mohamad Leksono Lidi dan Freddy selaku Investigastor Lalu Lintas Angkutan Jalan.
Tim KNKT itu, akan mengumpulkan data faktual dan memberikan rekomendasi atas kecelakaan yang merenggut enam korban meninggal dunia dalam satu atau dua pekan kedepan.
Dalam investigasi tersebut, tim KNKT dibantu oleh tim dari Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) wilayah VI Bengkulu dan Lampung, Penguji dari Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Lampung dan Penguji Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandarlampung.
“Ya benar, hari ini tadi kami akan melakukan investigasi bersama tim untuk menyelidiki penyebab terjadinya kecelakaan beruntun hingga menelan enam korban meninggal dunia di Tarahan,”kata Mohamad Leksono Sidi salah satu Investigator KNKT, Sabtu 24 Maret 2018.
Menurut Leksono, pihaknya masih dalam proses pengumpulan data faktual. Setelah data tersebut terkumpul dan di analisa, selanjutnya akan diberikan kepada pihak terkait.
Saat ditanya mengenai penyebab terjadinya kecelakaan diduga karena rem truk tak berfungsi atau blong seperti yang telah diberitakan sebelumnya, Leksono mengungkapkan, pihaknya belum berani atau berandai-andai untuk menyimpulkan mengenai hal tersebut.
“Kita lihat saja nanti bagaimana hasil analisa dari data-data yang terkumpul. Mengenai proses rekomendasi yang sifatnya segera, dalam satu atau dua minggu kedepan setelah kembalinya kami dari lokasi,”ungkapnya.
Terpisah, Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Lampung Selatan, AKP Reza Khomeini membenarkan, bahwa tim dari KNKT melakukan investigasi penyebab terjadinya kecelakaan tersebut.
“Benar, tim KNKT menginformasikan hal itu kepada kami,”ujarnya.
Saat ditanya mengenai kronologi dan penyebab terjadinya kecelakaan. Reza mengungkapkan, belum diketahui secara pasti dan hingga saat ini pihaknya masih terus melakukan penyelidikan dengan mengumpulkan bukti-bukti dan keterangan saksi.
“Penyebabnya belum diketahui, apakah out of control atau lantaran rem blong dan itu semua belum dapat kami pastikan karena masih dalam penelusuran,”ungkapnya.
Dikatakannya, untuk saksi yang diperiksa, ada dua orang yakni dari pihak korban yang mengalami luka ringan. Keduanya, sudah dimintai keterangan pada Jumat 23 Maret 2018 kemarin.
“Selain pengumpulan bukti dan keterangan saksi, kami juga akan meminta keterangan dari saksi ahli yakni dari Dinas perhubungan (Dishub) dan Agen Tunggal Pemegang Merk (ATPM) Senin 26 Maret 2018 besok,”jelasnya.