Sekala Selampung: KSB akan Sepanggung dengan Cak Nun

BANDARLAMPUNG, Teraslampung.com—Komunitas Seribu Bulan (KSB) akan tampil di Sekala Selampung di Lapangan KORPRI Pemda Lampung, Sabtu (20/9) malam. Selain KSB, Sekala Selampung menghadirkan Emha Ainun Nadjib atau Cak Nun.  Penyair Lampung yang...

Sekala Selampung: KSB akan Sepanggung dengan Cak Nun

BANDARLAMPUNG, Teraslampung.com—Komunitas Seribu Bulan (KSB) akan tampil di Sekala Selampung di Lapangan KORPRI Pemda Lampung, Sabtu (20/9) malam. Selain KSB, Sekala Selampung menghadirkan Emha Ainun Nadjib atau Cak Nun.  Penyair Lampung yang akan membacakan puisi adalah Ahmad Yulden Erwin, Yuli Nugrahani, dan Isbedy Stiawan ZS.

Menurut Isbedy, Jumat (19/9) malam, dia akan membacakan sejumlah puisi berkolaborasi dengan KSB. Puisi yang akan dibacakan antara lain “Muli” dan  “Memasuki Ladang Tebu”.

“Kedua puisi itu saya tulis tahun 2002-an sudah dimuat dalam kumpulan puisi saya Aku Tandai Tahilalatmu dan Menampar Angin. Tapi temanya tetap aktual di saat sekaramg ini,” kata Isbedy, Jumat malam (19/9).

KSB yang diawaki Hari Jayaningrat, Syafril ‘Rajo Cetik’ Yamin, Riky, Endro White, Ponco, Toto, Ipung Poerwono, dan Rudi mengusung nuansa Lampung saat berkolaborasi dengan penyair berjuluk Paus Sastra Lampung ini.

“Bait puisi ‘Muli’ ada yang disenandungkan oleh kawan-kawan KSB. Saya berharap penampilan kami di Sekala Selampung dapat diapresiasi penonton,” ujar Isbedy lagi.

Selain menyenangkan, imbuh Isbedy, pemanggungan puisi tersebut diharapkan  dapat membuat orang merenung dan mencerahkan. Sebab, puisi Isbedy tersebut bicara soal budaya ke-Lampung-an dan kritik sosial tentang penguasaan lahan rakyat untuk peladangan tebu oleh salah satu perusahaan gula putih di Lampung.

“Persoalan lahan atau tanah ulayat tak akan pernah selesai ataupun basi. Akan selalu baru dan aktual,” tegas Isbedy.

Setelah tampil di Sekala Selampung, KSB akan hadir pada pembacaan puisi Dendang Krakatau (The Song of Krakatau), kumpulan puisi Diro Aritonang di Bandung, 27 September mendatang. KSB akan berkolabirasi dengan pembaca puisi Iin Muthmainnah, Isbedy Stiawan ZS,  Syaiful Irba Tanpaka, srerta penulis  Dendang Krakatau, Diro Aritonang.


Syamsul Arifin, salah satu panitia Sekala Selampung, mengatakan pada pengajian budaya kali ini Sekala Selampung akan mengangkat tema “Menemukan Tunggak Ika dalam Bhineka Lampung”.

“Tema tersebut sangat kontekstual dengan kondisi Lampung yang masyarakatnya sangat terbuka–sehingga Lampung menjadi sangat plural. Plularisme tersebut harus tetap dirawat dan dijaga sehingga bisa warga Lampung tetap bisa bersatu,” kata Syamsul.