Pasca-Tsunami, Nelayan Sukaraja Bandarlampung Belum Berani Melaut
TERASLAMPUNG.COM — Pasca-air laut naik ke darat akibat tsunami di Selat Sunda, Sabtu malam, 22 Desember 2018, hingga Senin (24/12) para nelayan warga Kelurahan Sukaraja, Kecamatan Bumi Waras, Bandarlampung masih belum berani mencari ikan di la...

TERASLAMPUNG.COM — Pasca-air laut naik ke darat akibat tsunami di Selat Sunda, Sabtu malam, 22 Desember 2018, hingga Senin (24/12) para nelayan warga Kelurahan Sukaraja, Kecamatan Bumi Waras, Bandarlampung masih belum berani mencari ikan di laut. Sedangkan anak-istri mereka hingga saat ini mengungsi di Kantor Gubernur Lampung.
“Istri dan anak-anak saya masih mengungsi di tempat saadara kami di tempat yang tinggi,” kata Jailani (43) warga Sukaraja kepada teraslampung.com di tempat nelayan payang padang.
Menurut Jalani, para nelayan belum berani melaut. Mereka tidak ikut mengungsi, tetapi menjaga rumah sambil memperbaiki jala.
“Bapak-bapaknya tetap berjaga di sini,takut ada yang manfaatin situasi atau mencuri. Sampai sekarang kami belum menerima bantuan apa pun,”” kata Jailanni.
Hal yang sama diungkapkan Suproni (46).
“Istri dan anak-anak saya masih mengungsi di Kantor Gubernur Lampung. Saya dan bapak-bapak yang lain begadang menunggu kampung,” jelasnya.
Tentang air pasang yang melanda daratan di kawasan pesisir, Jailani mengaku pada Sabtu malam lava pijar dari Gunung Anak Krakatau terlihat dari wilayah Sukaraja,Bandarlampun.
“Saya juga heran kok ada percikan api ke atas. Selama aktivitas Gunung Krakatau yang terlihat dari sini hanya kepulan asapnyas saja,” katanya.
“Tak lama air laut naik, bukan ombak pak. Air laut itu dari bawah naik ke atas sampai melewati beton penahan ombak,” imbuhnya.
Akibat naiknya air laut itu satu kapal nelayan payang padang hilang, sementara sampah-sampah yang semula berada di pantai nai ke daratan.
“Satu kapal sampe sekarang tidak ketemu. Sampah sudah diangkat oleh petugas sampah Pemkot Bandarlampung,” katanya.
Setelah kejadian tersebut para nelayan payang padang baru hari ini melakukan aktifitasnya mencari ikan dengan cara menarik jala dari tengah laut ke pinggir pantai.
“Saya harap kabar tsunami ini cepat berakhir biar kami hidup normal kembali,” harap Jailani.
Dandy Ibrahim