Pada Januari 2015 Bandarlampung Alami Deflasi 0,63 persen.
ilustrasi deflasi BANDARLAMPUNG, Teraslampung.com– Kepala Badan pusat statistik provinsi Lampung Adhi Wiriana mengatakan, setelah delapan bulan sebelumnya mengalami inflasi, pada bulan Januari 2015 Kota Bandarlampung mengalami deflasi...
| ilustrasi deflasi |
BANDARLAMPUNG, Teraslampung.com– Kepala Badan pusat statistik provinsi Lampung Adhi Wiriana mengatakan, setelah delapan bulan sebelumnya mengalami inflasi, pada bulan Januari 2015 Kota Bandarlampung mengalami deflasi sebesar 0,63%.
Menurut Adhi, ,hanya satu kelompok pengeluaran yang memberikan andil deflasi di Kota Bandarlampung yaitu transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan memberikan andil deflasi sebesar 0,90%. Sementara enam kelompok lainnya menahan laju deflasi yaitu kelompok perumahan, air,listrik, gas dan bahan bakar dengan andil inflasi sebesar 0,09%.
Kelompok makanan jadi seperti minuman, rokok, dan tembakau mengalami sebesar 0,08%. Kelompok bahan makanan sebesar 0,05%, kelompok sandang sebesar 0,02%., sedangkan kelompok kesehatan sebesar 0,02% dan kelompok pendidikan rekreasi dan olahraga sebesar 0,01%.
Beberapa komoditas yang dominan memberikan andil deflasi di antaranya bensin, cabe merah,angkutan dalam kota, angkutan udara, cabe rawit, udang basah,solar, minyak goreng, cabe hijau dan ketimun.
Berdasarkan penghitungan Indeks Harga Konsumen (IHK), deflasi kota Bandarlampung terjadi karena adanya penurunan indeks pada kelompok traspor, komunikasi dan jasa keuangan yang turun 5,22%. Sedangkan enak kelompok lainnya mengalami kenaikan indeks yaitu kelompok makanan jadi,minuman, rokok dan tembakau naik 0,51%. Kelompok kesehatan naik 0,45%. Kelompok sandang naik 0,41%,paparnya.
Kelompok perumahan,air,listrik, gas dan bahan bakar naik sebesar 0,33 %. Kelompok bahan makanan naik sebesar 0,20% dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga naik 0,19%.
Deflasi kota Bandarlampung menempati peringkat ke 70 dari 82 kota yang diamati perkembangan harganya. Dari 82 kota, 51 kota mengalami deflasi dan 31 kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di ambon sebesar 2,37 persen,sedangkan inflasi terendah terjadi dimalang sebesar 0,04 persen. Deflasi tinggi dialami padang sebesar 1,98 persen, deflasi rendah dialami Bandung dan Madiun sebesar 0,05 persen.
Kota Bandarlampung pada Januari 2015 berdasarkan pernghitungan inflasi tahun kalendar (point to pount) adalah sebesar -0,63 persen dari iflasi year on year (yoy) adalah sebesar 6,88 persen,pungkasnya.
Ariftama



