NTP Lampung Maret 2015 Turun 0,90 Persen

Ariftama/Teraslampung.com Kepala BPS Lampung Adhie Wiriana BANDARLAMPUNG–Nilai tukar petani ( NTP) Provinsi Lampung pada Maret 2015 turun dari 103,20 menjadi 102,30 atau turun 0.90 persen dibanding Februari 2015. Untuk beberapa subse...

NTP Lampung Maret 2015 Turun 0,90 Persen

Ariftama/Teraslampung.com


Kepala BPS Lampung Adhie Wiriana

BANDARLAMPUNG–Nilai tukar petani ( NTP) Provinsi Lampung pada Maret 2015 turun dari 103,20 menjadi 102,30 atau turun 0.90 persen dibanding Februari 2015. Untuk beberapa subsektor pertanian, NTP Lampung pada Maret 2015 cenderung mengalamai penurunan. 

Menurut Kepala BPS Lampung Adhie Wiriana, beberapa subsektor pertanian mengalami penurunan NTP pada Maret 2015, kecuali subsektor tanaman perkebunan rakyat dan subsektor perikanan tangkap.

“Subsektor pertanian tanaman pangan mengalami penurunan NTP sebesar 1,90 persen, subsektor tanaman hortikultura turun 1,04 persen, subsektor tanaman perkebunan rakyat naik 0,43 persen, subsektor peternakan turun 1,28 persen, subsektor perikanan tangkap ikan naik 0,20 persen dan subsektor perikanan budidaya turun 0,20 persen,” kata Adhie, di kantornya, Rabu (1/4/2015).

Menurut Adhie, pada Maret 2015 NTP subsektor padi dan palawija sebesar 100,47, subsektor holtikultura, 100,73, subsektor tanaman perkebunan rakyat 98,91, subsektor peternakan 111,53, subsektor perikanan tangkap 107,79, subsektor perikanan budidaya 97,18 untuk subsektor perikanan budaya, sedangkan NTP provinsi Lampung tercatat sebesar 102,30.

Kepala Badan pusat statistik provinsi Lampung Adhie Wiriana mengatakan pada Maret 2015 ada beberapa harga komoditas beranjak turun dampak dari mulai memasuki masa panen beberapa komoditas.

Adapun harga-harga yang mengalami penurunan antara lain padi dan palawija, pada subsektor tanaman pangan, cabai merah, cabai rawit, tomat dan wotel pada subsektor tanaman hortikultura, kelapa,kopi dan kakao pada subsektor tanaman perkebunan rakyat, sapi,kambing dan unggas pada subsektor peternakan.

“Sedangkan pada subsektor perikanan budidaya dan tangkap beberapa henis ikan mengalami penurunan harga,” kata Adhie.

Menurut Adhie, Lampung termasuk 13 provinsi dari 33 provinsi di Indonesia yang NTP-nya turun pada Maret 2015. 

Di antara 20 provinsi yang NTP-nya naik pada Maret 2015, kenaikan NTP tertinggi terjadi di Provinsi Bangka Belitung, yakni naik sebesar 1,28 persen. Sementara penurunan NTP terbesar terjadi di Provinsi Jawa Timur, yakni turun sebesar 1,75 persen.

Di lain sisi,  pada Maret 2015 di daerah perdesaan di Provinsi Lampung mengalami inflasi sebesar 0,29 persen. Inflasi disebabkan oleh naiknya indeks harga pada kelompok makanan jadi, minuman, rokok, tembakau, perumahan, sandang, kesehatan, pendidikan, rekreasi olah raga, transportasi dan komunikasi.

 “Sedangkan indeks harga pada kelompok bahan makanan mengalami penurunan,” kata Adhie.