Lampung Selatan Fair: Perlu Dana Rp 900 Juta, Panitia Sewakan Stand Pameran

Iwan J Sastra/Teraslampung.com Dra. R. Sri Hartati KALIANDA – Dinas Koperasi Perindustrian Perdagangan dan Usaha Kecil Menengah (Diskoperindag dan UKM) Kabupaten Lampung Selatan, menaksir kegiatan Lampung Selatan Fair (LSF) 2014 ya...

Lampung Selatan Fair: Perlu Dana Rp 900 Juta, Panitia Sewakan Stand Pameran

Iwan J Sastra/Teraslampung.com


Dra. R. Sri Hartati

KALIANDA – Dinas Koperasi Perindustrian Perdagangan dan Usaha Kecil Menengah (Diskoperindag dan UKM) Kabupaten Lampung Selatan, menaksir kegiatan Lampung Selatan Fair (LSF) 2014 yang akan digelar di Lapangan Jati Baru, Kecamatan Tanjung Bintang, pada 7 hingga 13 November mendatang, menelan biaya sebesar Rp900 Juta.
 
Untuk mencukupi anggaran biaya tersebut, pihak Diskoperindag Lamsel akan berupaya menyiasatinya dengan cara menarik retribusi penyewaan stand pameran kepada para pelaku usaha yang ingin turut serta berpartisipasi mengisi kegiatan tersebut dengan kisaran antara Rp5 juta sampai Rp10 juta. Pasalanya, dana untuk menggelar event tahunan Pemkab Lamsel itu, hanya tersedia sebesar Rp300 juta.
 
 “Rencananya untuk menambah anggaran kegiatan LSF 2014 yang mencapai Rp900 juta tersebut, kami akan sediakan sebanyak 77 stand yang siap disewakan kepada para pelaku usaha yang ingin turut serta meramaikan ajang pameran ekonomi kerakyatan ini. Sebab, kalau tidak disiasati seperti itu (menyewakan atand, red), tentunya anggaran yang disediakan oleh Pemkab Lamsel dari dana APBD Lamsel, tidak akan mencukupi untuk menggelar kegiatan Lampung Selatan Fair,” ujar Kepala Diskoperindag dan UKM Lamsel Dra. R. Sri Hartati, kepada Teraslampung.com, Selasa (23/9).
 
Dia menuturkan, pada gelaran LSF tahun 2014 ini, pihaknya akan menyajikan konsef yang berbeda dari kegiatan LSF ditahun sebelumnya. Menurutnya, perbedaan itu terlihat dari rencana tampilan progresnya, dimana untuk tahun ini semua program pembangunan di Lamsel akan ditampilkan secara detail, baik dalam bentuk materi maupun tampilan visual yang berupa gambar dan video.
 
“Jika tahun lalu berbagai program pembangunan ditampilkan hanya dalam bentuk materi saja. Untuk yang sekarang, tampilannya akan lebih menarik dan terlihat lebih detail. Semua perkembangan pembangunan di Lamsel akan jelas terlihat dari tahun ketahun yang akan ditampilkan kedalam bentuk visual sekaligus dengan data-data pendukungnya,” terangnya.
 
Sri Hartati memaparkan, pada pelaksanaan LSF tahun 2014, tidak hanya diramaikan oleh  para pelaku usaha dari lokal saja. Tetapi juga, pelaku usaha dari luar provinsi yang sengaja diundang oleh pihaknya selaku koordinator kegiatan Lampung Selatan Fair tahun 2014.  

“Ini sebagai upaya untuk menjalin keakraban sekaligus bertukar informasi antar sesama pelaku usaha, baik yang dari lokal maupun luar provinsi Lampung. Untuk sementara ini, pelaku usaha dari luar provinsi Lampung yang sudah mendaftar untuk tampil berasal dari Jogyakarta, Banjarmasin dan Solo,” katanya.