Lama Mangkrak, Gedung Milik Pemkab Lampung Utara Ini Kerap Jadi Tempat Maksiat
Feaby|Teraslampung.com Kotabumi–Lantaran lama tak dilanjutkan pembangunannya, gedung perpustakaan Lampung Utara yang mangkrak kini kerap dijadikan sekelompok orang untuk berbuat maksiat. Padahal, gedung tersebut berada di jantung kota. “S...
Feaby|Teraslampung.com
Kotabumi–Lantaran lama tak dilanjutkan pembangunannya, gedung perpustakaan Lampung Utara yang mangkrak kini kerap dijadikan sekelompok orang untuk berbuat maksiat. Padahal, gedung tersebut berada di jantung kota.
“Saya juga dengar kalau banyak orang yang suka mabuk lem atau sejenisnya di gedung itu,” kata Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Lampung Utara, Sri Mulyana, Rabu (21/2/2024).
Kendati demikian, ia mengatakan, tak bisa berbuat banyak terkait hal tersebut. Sebab, gedung tersebut belum pernah diserahterimakan pada mereka. Pihaknya tak ingin melampaui hal yang bukan kewenangannya.
“Solusinya, pembangunan gedungnya dilanjutkan sehingga dapat dipergunakan sebagaimana mestinya,” jelasnya.
Sayangnya, harapannya itu hingga kini tak kunjung terlaksana. Padahal, ia telah berulang kali memperjuangkan pembangunan gedung tersebut. Awalnya, pembangunan itu akan kembali dilanjutkan pada tahun 2023. Namun, dalam perjalanannya, rencana itu kembali tertunda.
“Gedung itu dibangun sekitar tahun 2017 silam,” kata dia.
Sri Mulyana menjelaskan, pembangunan gedung itu harus segera dilakukan. Dengan demikian, usaha pihaknya yang telah memperoleh Dana Alokasi Khusus/DAK fisik perpustakaan sebesar Rp800-an juta tidak sia-sia. DAK fisik tahun 2024 ini akan dipergunakan untuk pengadaan peralatan atau perlengkapan yang dibutuhkan di gedung itu.
“Kalau gedungnya enggak bisa digunakan, agak bingung juga mau disimpan di mana,” terangnya.
Di sisi lain, Kepala Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman, Cipta Karya, dan Penataan Ruang/Disperkimciptaru Lampung Utara, Erwin Saputra mengatakan, pembangunan gedung perpustakaan diperkirakan baru dapat dilakukan pada Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja/Perubahan APBD Daerah tahun 2024. Pembangunannya diperkirakan akan menyedot anggaran sekitar Rp700 juta-Rp1 miliar.
“Yang jelas, pembangunannya akan diupayakan di tahun ini,” kata dia.







