Kegaduhan Usai Pengundian Nomor Urut, KPU Dinilai Tidak Piawai

TERASLAMPUNG. COM, Kotabumi–LSM Gempur Lampung Utara menilai, kegaduhan-kegaduhan yang terjadi usai kegiatan pengundian nomor urut peserta Pilkada menjadi bukti ketidakpiawaian KPU dalam mengelola kegiatan. Kegaduhan yang terjadi itu seperti &#...

Kegaduhan Usai Pengundian Nomor Urut, KPU Dinilai Tidak Piawai

TERASLAMPUNG. COM, Kotabumi–LSM Gempur Lampung Utara menilai, kegaduhan-kegaduhan yang terjadi usai kegiatan pengundian nomor urut peserta Pilkada menjadi bukti ketidakpiawaian KPU dalam mengelola kegiatan.

Kegaduhan yang terjadi itu seperti ‘buruknya’ kualitas peralatan yang disediakan dan tidak jelasnya kemana larinya anggaran publikasi dalam kegiatan tersebut.

“Kalau mereka piawai dalam bekerja, tentu kegaduhan seperti ini tidak perlu terjadi,” tutur Ketua LSM Gempur Lampung Utara, Ahmad Syarifudin, Rabu (25/9/2024).

Menurutnya, KPU Lampung Utara tak boleh lepas tangan terkait persoalan ini. Meskipun terlihat sepele, namun mereka hendaknya menjelaskan ke publik apa yang sebenarnya terjadi. Sebab, baik anggaran peralatan, maupun anggaran publikasi, semua sama-sama berasal dari anggaran hibah daerah.

“Abis acara itu harusnya gembira. Bukannya malah gaduh seperti ini,” katanya.

Sebelumnya, pelaksanaan pengundian nomor urut para peserta Pilkada Lampung Utara di gedung serba guna Islamic Center Kotabumi, Senin (23/9/2024) mendapat kritikan publik. Sebab, fasilitas yang digunakan saat acara jauh dari kata memuaskan.

Fasilitas yang disoal itu di antaranya alat pengeras suara, layar proyektor, dan pendingin ruangan. Akibatnya, jalannya pelaksanaan kegiatan tidak dapat diketahui dengan baik khususnya bagi mereka yang berada di luar gedung.

Di lain sisi, KPU Lampung Utara terlihat melempar kesalahan mengenai kurang baiknya kualitas fasilitas peralatan dalam kegiatan pengundian nomor urut peserta Pilkada kepada pihak penyelenggara kegiatan.

Kegiatan pengundian ini sendiri diketahui diselenggarakan oleh pihak ketiga. Hal disampaikan langsung oleh pihak KPU Lampung Utara belum lama ini.

“Silakan klarifikasi saja ke pihak yang menyediakan peralatan,” kata Ketua KPU Lampung Utara, Maswan Hambali.

Ia juga menolak mengomentari lebih jauh terkait kritikan dari publik mengenai buruknya kualitas fasilitas peralatan dalam kegiatan tersebut. Sebab, saat memimpin kegiatan di dalam gedung, kondisi alat pengeras suaranya terdengar sangat baik.

“(Kalau di dalam) Suaranya cukup keras meskipun menggema karena dalam ruangan seperti pada umumnya,” tuturnya.

Feaby Handana