Jokowi: Indonesia tidak Mau Hanya Sebagai Pasar MEA

Presiden Jokowi pada forum KTT ASEAN (foto dok TJP/AP) NAR PYI TAW, Teraslampung.com — Presiden Indonesia Joko Widodo  menegaskan kembali komitmen pemerintah Indonesia untuk memajukan kerjasama ASEAN, termasuk dalam mewujudkan mas...

Jokowi: Indonesia tidak Mau Hanya Sebagai Pasar MEA
Presiden Jokowi pada forum KTT ASEAN (foto dok TJP/AP)

NAR PYI TAW, Teraslampung.com — Presiden Indonesia Joko Widodo  menegaskan kembali komitmen pemerintah Indonesia untuk memajukan kerjasama ASEAN, termasuk dalam mewujudkan masyarakat ASEAN 2015 (MEA). Namun, Presiden Jokowi menegaskan Indonesia tidak mau hanya sebagai pasar belaka.

“Bagi Indonesia, ASEAN adalah wadah membangun kerjasama yang bermanfaat bagi rakyat kita, bagi pembangunan di negara-negara kita, bagi perdamaian dan stabilitas di kawasan kita. Indonesia tetap berkoitmen untuk mewujudkan masyarakat ASEAN 2015. Namun Presiden mengingatkan, untuk mewujudkan masyarakat ekonomi ASEAN, diperlukan peningkatan pertumbuhan ekonomi di negara-negara ASEAN.Indonesia ingin mencapai target pertumbuhan ekonomi 7% di tahun-tahun mendatang,” kata  Presiden Jokowi saat bicara pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-25 ASEAN di Nar Pyi Taw, Myanmar, Rabu (12/11), .

Presiden Jokowi menegaskan, Indonesia tidak akan membiarkan dirinya menjadi pasar semata. Indonesia harus juga menjadi bagian penting dari rantai produksi regional dan global (regional and global production chain).

“ASEAN harus bekerjasama mengatasi tiga hal utama. Pertama, mempercepat pembangunan infrastruktur dan konektivitas di negara-negara ASEAN, antarnegara ASEAN, antara ASEAN dengan negara-negara mitra, melalui percepatan implementasi Masterplan on ASEAN Connectivity,” katanya.

Kedua, meningkatkan kerjasama investasi, industri dan manufaktur yang lebih erat diantara negara-negara ASEAN. “Indonesia dibawah pemerintahan saya terbuka untuk bisnis., terbuka untuk bisnis. Namun, Indonesia, seperti negara berdaulat manapun, harus memastikan kepentingan nasionalnya tidak dirugikan,” kata Presiden Jokowi seraya mengingatkan, kita harus menjunjung tinggi prinsip resiprokal, saling menghormati, saling menguntungkan, dan persaingan secara adil, dalam bekerjasama.

Ketiga, meningkatkan perdagangan intra-ASEAN yang saat ini masih cukup rendah, yakni 24,2 persen. Dalam lima tahun ke depan, Presiden berharap nilai perdagangan intra-ASEAN setidaknya bisa mencapai 35-40 persen.

Presiden juga menyampaikan pentingnya meningkatkan PDB ASEAN dua kali lipat, dari 2,2 triliun dollar AS menjadi 4,4 triliun dollar AS pada tahun 2030, dan mengurangi separuh angka kemiskinan di kawasan pada tahun 2030 dari 18,6 % menjadi 9,3%.