Ini Peringatan Kapolresta Bandarlampung untuk Para Penjambret dan Begal
Zainal Asikin | Teraslampung.com BANDARLAMPUNG — Aksi pelaku kejahatan jalanan C3 (curas, curat dan curanmor) yang masih banyak terjadi di Kota Bandarlampung, khususnya untuk aksi pelaku penjambretan membuat orang nomor satu di kepolisian resor...

Zainal Asikin | Teraslampung.com
BANDARLAMPUNG — Aksi pelaku kejahatan jalanan C3 (curas, curat dan curanmor) yang masih banyak terjadi di Kota Bandarlampung, khususnya untuk aksi pelaku penjambretan membuat orang nomor satu di kepolisian resort kota (Polresta) Bandarlampung merasa gerah dan geram dengan ulah para pelaku penjambretan tersebut. Apalagi yang menjadi target sasaran para pelaku,manyoritas adalah wanita.
“Saya sudah sampaikan kepada seluruh anggota dari semua satuan, jangan biarkan para pelaku kejahatan jambret ini merajalela di Kota Bandarlampung ini. Begitu juga untuk pelaku lainnya seperti curas, curat dan curanmor,”kata Kapolresta Bandarlampung, Kombes Pol Murbani Budi Pitono, Selasa 3 April 2018.
Dikatakannya, jika dalam penangkapan terhadap para pelaku kejahatan tersebut adanya perlawanan dan membahayakan bagi keselamatan petugas, maka perlu dilakukan tindakan tegas dan terukur.
Murbani mengungkapkan, untuk meminimalisir aksi para pelaku kejahatan jalanan tersebut, dirinya sudah menginstruksikan seluruh personel dari semua satuan di Polresta dan jajaran Polsekta untuk proaktif mencegah aksi kriminalitas di Kota Bandarlampung dan khususnya di titik-titik rawan aksi krimilaitas jalanan.
“Jadi tugas tersebut, bukan hanya tugas anggota yang di Reskrim saja. Tapi itu adalah tugas semua satuan personil Polresta Bandarlampung dan Polsekta jajaran,”ungkap alumnus Akpol 1995 ini.
Di setiap jajaran Polsekta, kata Murbani, sudah dipetakan jenis kejahatan sesuai dengan wilayah hukum masing-masing, baik kejahatan curas, curat dan curanmor.
Untuk menangani hal tersebut, pihaknya telah menempatkan para personel strong point di titik-titik rawan kriminalitas. Misalnya di Bundaran Tugu Adipura, Jalan Kota Raja atau seputaran Masjid Taqwa, Pos Mal Boei Kedaton (MBK), Lungsir (Jl-Diponegoro-Jl Dr Susilo dekat Kantor Walikota), pos Bambu Kuning, pos simpang Unila, pos Way Halim Permai Jalan Sultan Agung, pos Sinar di jalan pangeran Antasari, pos Baruna Panjang, pintu masuk Pelabuhan Panjang, pos Kota Telukbetung di jalan Laksamana Malahayati, Kinik Kosasih di jalan Mayor Salim Batubara,dan pos simpang Kota karang di Jalan R.E. Martadinata.
“Strong point ini terdiri dari enam personel dan dua personel menggunakan kendaraan bermotor. Mereka juga terintegrasi dengan program SPIS (Serve and Protect Integration System),”terangnya.
Selain itu, lanjut Murbani, ada sekitar 10 kamera CCTV (closed circuit television) yang terpasang di beberapa titik. Yakni di Jalan Sultan Agung, Tugu Radin Inten Rajabasa, Tugu Adipura, Ramayana, Bambu Kuning, Lungsir, Pos Kota Teluk, Baruna Panjang, dan Simpang Mie Aceh.
Murbani juga memberikan apresiasi kepada para personil yang selama ini sudah menjalankan tugasnya dengan baik, seperti melakukan kegiatan strong point, hunting reskrim dan melaksanakan patroli di daerah rawan tindakan kriminalitas.
“Kegiatan-kegiatan tersebut, perlu ditingkatkan untuk menekan aksi kriminalitas dan memberikan rasa aman terhadap masyarakat Kota Bandarlampung,”pungkasnya.
Sementara Kasat Reskrim Polresta Bandarlampung, Kompol Harto Agung Cahyono, mengatakan sebagai antisipasi para pelaku kejahatan jalanan dan lainnya, pihaknya menggelar operasi kejahatan premanisme. Sasarannya, pelaku-pelaku kriminal di tempat-tempat keramaian yakni di pasar, pusat perbelanjaan, terminal, titik rawan kriminalitas,serta penyakit masyarakat.
“Sesuai instruksi pimpinan, tujuan operasi ini dilakukan tidak lain hanya untuk menciptakan situasi yang kondusif di Kota Bandarlampung. Apalagi akan dilaksanakannya pelaksanaan Pilkada serentak, lalu sebentar lagi akan menghadapi bulan suci Ramadhan dan Hari Raya,”ungkapnya.
Ditegaskannya, dalam operasi premanisme tersebut, tim Tekab 308 Polresta Bandarlampung akan aktif melakukan penyisiran di lokasi-lokasi yang disinyalir menjadi tempat rawan dari aksi kejahatan pelaku curas, curat, curanmor dan pelaku penjambretan.
“Yang jelas, kami akan memberikan rasa aman terhadap masyarakat,” kata Harto.