Indonesia di Depan Jurang Krisis!

Nilai Jeblok Rupiah Dekati Jebloknya Rupiah pada 2008 Ahmad Yulden Erwin Kejatuhan nilai tukar rupiah terhadap Dolar AS saat ini sudah nyaris mendekati nilai kejatuhan pada tahun 2008, yaitu ketika terjadi krisis “subprime mortgage”...

Indonesia di Depan Jurang Krisis!

Nilai Jeblok Rupiah Dekati Jebloknya Rupiah pada 2008



Ahmad Yulden Erwin

Kejatuhan nilai tukar rupiah terhadap Dolar AS saat ini sudah nyaris mendekati nilai kejatuhan pada tahun 2008, yaitu ketika terjadi krisis “subprime mortgage” di AS yang berdampak global. Waktu itu rupiah anjlok hingga harga tertinggi yaitu Rp 12.600 per 1 dolar AS. (sementara hari ini harga tertinggi dari nilai tukar rupiah terhadap dolar AS adalah Rp 12.486).

Namun, kemudian Bank Sentral AS atau yang lebih dikenal dengan istilah “The Fed” mengeluarkan kebijakan suka bunga “nol persen” dan menggelindingkan kebijakan Quantitative easing (QE) yang membanjiri dunia dengan US Dollar melalui pencetakan uang “virtual” pada neraca Bank Sentral AS.

Akibatnya, dolar AS pun anjlok, termasuk terhadap rupiah hingga Rp 8.455 per 1 dolar AS. Penguatan Rupiah terhadap dolar AS itu, selain akibat kebijakan The Fed, juga didorong oleh meningkatnya harga-harga komoditas global seperti batu bara, minyak bumi dan gas, minyak sawit, kopi, coklat, serta karet yang menjadi andalan ekspor Indonesia sehingga membuat neraca perdagangan Indonesia menjadi positif.

Namun, kini kejatuhan nilai Rupiah berbeda situasinya. The Fed justru sedang berencana hendak mencabut kebijakan suku bunga acuan “nol persen” dan mengakhiri kebijak QE pada tahun depan yang memicu penguatan indeks dolar AS terhadap mata uang lainnya.

Di sisi lain, harga-harga komoditas global justru sedang anjlok karena adanya prediksi dari World Bank dan IMF terkait turunnya pertumbuhan ekonomi global pada tahun depan. Akibatnya neraca perdagangan Indonesia terus negatif, karena nilai impor lebih besar daripada ekspor. Kombinasi dua faktor ini cukup mengkhawatirkan untuk membikin nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS terus anjlok tahun depan.

Secara analisis teknikal, ada pola “cup and handle” yang telah terkonfirmasi (lihat grafik), suatu pola kelanjutan tren naik yang sangat kuat, untuk membuat nilai tukar Rupiah anjlok menjadi Rp 16.000 per 1 dolar AS. Hati-hati, Indonesia sedang dalam ancaman krisis ekonomi.