Ibu Gorok Anak Sendiri, Saksi Mendengar Wanita Tertawa dan Anak Kecil Teriak Minta Tolong
Zainal Asikin|Teraslampung.com LAMPUNG SELATAN — Diduga pengaruh bisikan ghaib, Beti Selvia Ningsih (23) , tega menghabisi nyawa putra kandungnya sendiri, Revan Adi Wijaya yang masih berusia satu tahun dengan luka gorok di leher di dalam rumahn...
Zainal Asikin|Teraslampung.com
LAMPUNG SELATAN — Diduga pengaruh bisikan ghaib, Beti Selvia Ningsih (23) , tega menghabisi nyawa putra kandungnya sendiri, Revan Adi Wijaya yang masih berusia satu tahun dengan luka gorok di leher di dalam rumahnya di Dusun Rangai Barat, Desa Rangai Tritunggal, Kecamatan Katibung, Lampung Selatan, Kamis (14/4/2017) malam sekitar pukul 21.30 WIB.
Bocah nahas tak berdosa bernama Revan tersebut, merupakan anak semata wayang Andrianto alias Andre (25) bersama istrinya, Beti Selvia Ningsih (23) yang merupakan sebagai pelaku pembunuhan.
Nurlela (34) salah satu saksi dan tetangga pelaku dan korban saat ditemui di rumahnya menceritakan, sebelum kejadian nahaas tersebut, awalnya ia mendengar adanya suara perempuan tertawa sekitar pukul 21.00 WIB. Saat itu ia sedang nonton telivisi di rumahnya, berselang 15 menit kemudian ia mendengar suara laki-laki teriak minta toloteriakan laki-laki.
Saat itu juga, ia langsung lari keluar dari dalam rumahnya bersama pak RT yang juga mendengar teriakan itu, langsung menuju ke asal suara teriakan itu yang hanya berjarak 50 meter dari rumahnya. Ternyata suara teriakan itu, berasal dari rumahnya Andre.
“Begitu saya masuk ke rumahnya Andre dan melihat, Revan sudah digendong dengan Andre. Lalu Andre ini bilang, ‘tolong anak saya, tolong cepat tolong’ sambil menangis dan memeluk Revan,”ucapnya Mbak Nung kepada teraslampung.com, Jumat (14/4/2014).
Menurutnya, ketika itu posisi rumah terbuka, dan anaknya (korban) sudah dipeluk sama bapaknya, Andre. Tapi saat itu, ia tidak melihat ada luka gorokan dileher Revan. Karena posisinya di dalam ruangan tengah rumah itu posisinya gelap, karena lampu di dalam ruangan itu redup.
“Saya menyuruh Andre istighfar, tapi saya lihat istrinya, Beti (pelaku) ini seperti linglung gitu dan tatapannya juga kosong. Sembari menggaruk kepalanya, Beti itu bilang “itu, itu ya terus ketawa?,”ujarnya sembari menirukan gaya pelaku yang linglung.
Begitu Andre yang memeluk anak Revan itu posisinya berbalik, kata Mbak Nung, barulah ia melihat kalau Revan mengalami luka gorokan dilehernya dan di ruangan tengah itu sudah banyak darah. Taklama kemudian, Andre ini jatuh pingsan warga lainnya menolong Andre dan mengamankan Beti istrinya Andre.
“Karena luka gorokan dileher Revan lebar dan dalam, saya langsung balut lukanya pakai handuk,”ungkapnya.
Selanjutnya, ia membawa Revan menuju ke tempat bidan terdekat, karena mencari tumpangan mobil tidak dapat, ia sempat menunggu orang lewat yang bawa kendaraan. Kebetulan ia melihat ada orang bawa sepeda motor, ternyata anaknya pak RT.
“Karena baju yang saya pakai malam itu sobek, Revan dibawa dengan anak perempuannya pak RT bernama Tika ke tempat Bidan Ella dan saya menyusul,”ungkapnya.
Begitu sampai ditempat bidan Ela, sambung Mbak Nung, karena luka gorokan dileher Revan cukup parah, malam itu juga Revan langsung dibawa ke Rumah Sakit Umum Abdul Moeloek (RSUAM).
Menurutnya, Revan sudah meninggal dunia saat dilokasi kejadian. Karena saat tiba di tempat bidan, Revan sudah tidak bernyawa lagi.
“Pemeriksaan visum di RSUAM selesai Jumat dinihari sekitar pukul 02.00 WIB. Selain luka gorokan dileher, ada juga luka memar di dahi, punggung belakang dan di kaki,”terangnya.
Dikatakannya, sekitar pukul 03.00 WIB, Revan dibawa bapaknya, Andre dan kerabatnya untuk dimakamkan di kampung halamannya di daerah Padang Cermin, Pesawaran.







