DAMAR dan Dispora Kampanyekan “One Billion Rising Revolution”

BANDARLAMPUNG, Teraslampung.com — Lembaga Advokasi Perempuan DAMAR dan Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Bandar Lampung bersama-sama melakukan kampanye One Billion Rising Revolution, di Tugu Adipura Bandar Lampung Minggu (14/7) pagi. Kampanye OB...

DAMAR dan Dispora Kampanyekan “One Billion Rising Revolution”

BANDARLAMPUNG, Teraslampung.com — Lembaga Advokasi Perempuan DAMAR dan Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Bandar Lampung bersama-sama melakukan kampanye One Billion Rising Revolution, di Tugu Adipura Bandar Lampung Minggu (14/7) pagi. Kampanye OBR Revolution berupa menari bersama sebagai simbol perlawanan, akan dilaksanakan bersamaan dengan kegiatan Car Free Day.

Direktur Eksekutif DAMAR, Sely Fitriani mengatakan kampanye ini menitikberatkan kepada fakta bahwa kekerasan terhadap perempuan adalah permasalahan global yang tidak hanya terjadi pada suku, negara atau agama tertentu saja, namun ada di semua kebudayaan di pelosok dunia, termasuk Lampung.

“Angka kekerasan terhadap perempuan di Lampung sangat tinggi. Sepanjang 2015 kami mencatat angka tindak kekerasan terhadap perempuan terjadi 1.018 kasus,”  ujar Sely.

Kampanye OBR Revolution ini merupakan bagian dari gerakan melawan kekerasan terhadap perempuan di seluruh dunia.

Berdasarkan data PBB, 1 dari 3 perempuan di dunia akan mengalami pemerkosaan atau penyiksaan selama hidupnya. Angka ini sama dengan 1 miliar perempuan di seluruh dunia.

Sesuai dengan tema Revolusi di 2016 ini, gerakan harus mengambil langkah yang lebih jauh dengan menciptakan ‘Revolusi’.

“Kita telah menari, kita telah menuntut keadilan, sekarang kita akan menuntut ‘Perubahan’ dan ‘Perubahan’ hanya akan dapat tercapai melalui aksi yang lebih berani, tegas, kreatif serta perubahan yang radikal dari cara pandang masyarakat,” kata Sely.

OBR Revolution adalah peningkatan dari dua tahap kampanye sebelumnya – One Billion Rising dan One Billion Rising for Justice. Dimana dalam 2 tahun terakhir, gerakan ini sudah memobilisasi, mengajak, menyadarkan dan menggabungkan orang-orang di seluruh dunia untuk bersama-sama menghentikan kekerasan terhadap perempuan.

One Billion Rising pada awalnya merupakan bagian dari gerakan global untuk penghentian kekerasan terhadap perempuan yang bernama V-Day dimana V-Day pertama kali tercetus pada tanggal 14 Februari 1998.

Indonesia sendiri mulai bergabung bersama jutaan perempuan, laki-laki dan semua yang peduli di seluruh dunia sejak 2013, pada 14 Februari setiap tahunnya untuk menari bersama, bangkit dan berteriak “Cukup Sudah!” terhadap kekerasan terhadap perempuan.

Menurut Sely, kegitan dilakukan dengan tarian, karena secara simbolik, menari adalah sebuah bentuk perlawanan. Menari penuh dengan unsur kegembiraan, menular serta bebas dilakukan oleh siapa pun dan dimana pun.

“Kami mengajak masyarakat untuk bangkit dan menari bersama, untuk melawan kekerasan terhadap perempuan,” kata Sely.