Wagub Bachtiar Basri Bertemu Tim Program Kopi Berkelanjutan
Wagub Bactiar Basri bertemu dengan Tim SCP, Kamis (2/4). BANDARLAMPUNG, Teraslampung.com — Wakil Gubernur Lampung Bachtiar Basri menerima tim Sustainable Coffee Program (SCP),sebuah tim yang membidangi program kopi berkelanjutan,...
| Wagub Bactiar Basri bertemu dengan Tim SCP, Kamis (2/4). |
BANDARLAMPUNG, Teraslampung.com — Wakil Gubernur Lampung Bachtiar Basri menerima tim Sustainable Coffee Program (SCP),sebuah tim yang membidangi program kopi berkelanjutan, di ruang Wakil Gubernur Lampung, Kamis(2/4).
Sustainable Coffee Program (SCP) merupakan salah satu program IDH (Initiative Duurzame Handle) bergerak dibidang pengelolaan dan pengembangan pasok komoditi kopi dengan penerapan standarisasi kopi yang dibutuhkan pasar dunia.
Dalam kesempatan tersebut perwakilan IDH dari Negara Belanda Jenikan memaparkan bahwa tujuan kerjasama adalah untuk meningkatkan hasil kopi robusta. Menurutnya selama ini IHD telah bekerjasama dengan 9 (sembilan) perusahaan besar dunia.
Negara Belanda merupakan negara konsumen kopi robusta melaui IDH juga mengajak Swiss dan Denmark untuk bersama sama menjaga keberlangsungan kopi robusta. IDH juga mengadakan Program untuk pemanfatan area kopi guna meningkatkan hasil kopi robusta. Hasil penelitian yang dilakukan IDH permasalahan klasik yg ditemukan pwtani kopi adalah persoalan iklim, modal, pengelolaan kebun, dan standar harga.
Turut hadir dalam pertemuan adalah Ketua Tim P4K Joko Umar Said yang juga mantan Wakil Gubernur Lampung Ketua Asosiasi Ekspor Kopi Lampung (AEKI) Muchtar Lutfi.
Wakil Gubernur provinsi Lampung Bachtiar Basri memberikan apresiasi dengan cara membentuk tatakelola kopi berkelanjutan. pemerintah Pusat dan daerah telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan produktifitas dan nilai tambah melalui rancangan Peraturan Menteri Pertanian tentang perkebunan kopi berkelanjutan Indonesia (iscoffee) yang diharapkn menjadi acuan standarisasi perkopian di Indonesia, sehingga produk kopi Lampung dapat diterima di pasar dunia.
Pada kesempatan itu Kepala Dinas Perkebunan provinsi Lampung Edi Yanto melaporka, luas perkebunan kopi Lampung 173.670 ha dan produksi 131.501 ton serta produktifitas 883 kg/ha dengan sentra produksi di Kabupaten Lampung Barat (65.010). Tanggamus (43.897) serta 22.594 ha tersebar di Kabupaten Way Kanan, Lampung Utara, Pringsewu dan Pesawaran.







