Tiga Generasi Perupa Lampung Pameran Bersama di Pasar Seni Enggal
Salah satu lukisan yang dipamerkan dalam Gelar Karya Tiga Generasi, 28 Oktober-2 November di Pasar Seni Enggal, Bandarlampung (Foto: Christian Heru) BANDARLAMPUNG, Teraslampung.com–Perupa Lampung kembali bersekongkol. Kali ini&nbs...

Salah satu lukisan yang dipamerkan dalam Gelar Karya Tiga Generasi, 28 Oktober-2 November di Pasar Seni Enggal, Bandarlampung (Foto: Christian Heru) |
Teraslampung.com–Perupa Lampung kembali bersekongkol. Kali ini giliran tiga generasi perupa Lampung yang
keroyokan menggelar hajat pameran bersama. Gelar karya yang akan ditaja di Pasar Seni Bandar Lampung
ini diusung Bidang Senirupa, Film dan Fotografi
Dewan Kesenian Bandar Lampung (DKBL).
Ketua Umum DKBL Hj Eva Dwiana Herman HN kegiatan yang dihelat dari 28 Oktober – 2 November
2014 ini merupakan salah satu program
DKBL. Kegiatan ini dimaksudkan juga untuk membangun semangat persatuan dan
patriotis kaum muda melalui jagat seni rupa. “Diharapkan lewat medan rupa ini
para kaum muda bisa mengambil peran serta dalam pembangunan khususnya di bidang
kesenian,” imbuh Eva.
itu, Ketua Harian DKBL M. Yudhi mengatakan, kegiatan ini juga merupakan tolak
ukur perkembangan seni rupa di Lampung. “Setidaknya lewat event ini dapat
dilakukan pemetaan para perupa di provinsi Lampung,” ujar Yudhi.
sekitar 35 perupa Lampung ikut ambil bagian mewakili generasi 25, 35 dan 50
akan menggelar puluhan karya. “Ini merupakan perhelatan akbar perupa Lampung,
untuk generasi 25 antara lain diwakili
Iyan, Andre, Sanggar Sabet dan SMK, untuk generasi 35 diwakili Damsi
Tarmizi, Yulius Benardi, Icon dan untuk
generasi 50 diwakili,Subardjo, Atuk, Helmi Azhari, Joko Irianta dan Pulung
Swandaru, ” imbuh Yudhi.
itu, Ketua Pelaksana Pameran Damsi Tarmizi
berharap pameran ini akan berlangsung marak. Pasalnya, selain pameran gelar karya juga akan diadakan kegiatan bedah
karya (diskusi), bazaar seni rupa dan diskusi yang mengusung tema; wacana pasar
dan pasar wacana.
bazaar, lanjut Damsi, akan diikuti para perajin handycraft, siswa SMK,pengrajin batu akik dan sueseki.
jurnalis, penggiat seni, pengusaha art shop dan gallery, pengusaha hotel dan
instansi terkait.”Kami berupaya melibatkan semua pemangku kepentingan untuk
mengangkat pamor seni rupa yang selama ini bak batang tarendam,” tandas Damsi.
Heru Cahyo Saputro