Rektor Unila Larang Perpeloncoan Mahasiswa Baru

TERASLAMPUNG.COM — Rektor Universitas Lampung (Unila) Prof. Dr. Hasriadi Mat Akin mengingatkan mahasiswa Unila yang ;ebih senior du kampus Unila untuk tidak menggunakan atribut perpeloncoan dalam orientasi pengenalan kampus mahasiswa baru 2017....

Rektor Unila Larang Perpeloncoan Mahasiswa Baru
Rektorat Kampus Unila (dok unila.ac.id)

TERASLAMPUNG.COM — Rektor Universitas Lampung (Unila) Prof. Dr. Hasriadi Mat Akin mengingatkan mahasiswa Unila yang ;ebih senior du kampus Unila untuk tidak menggunakan atribut perpeloncoan dalam orientasi pengenalan kampus mahasiswa baru 2017.

Hasriadi mengingatkan hal itu karena menurutnya hingga kini masih banyak mahasiswa senior Unila yang melanggar dan tetap menyuruh mahasiswa baru mengenakannya.

“Penggunaan atribut ospek harus wajar dan tidak menyalahi kode etik kampus. Selama atributnya masih wajar seperti topi capil dan name tag gak masalah, karena kan itu juga buat melindungi dari panas matahari. Adanya nama take juga memudahkan senior mengenali adik-adiknya. Tapi kalau pake atribut yang sudah kelewatan itu yang kami larang keras,” katanya, Senin (21/8).

Untuk pakaian, Hasridi mengingatkan untuk patuh terhadap peraturan yakni tetap menggunakan seragam hitam putih. Ospek di Unila mengedepankan kegiatan yang bermanfaat bagi para mahasiswa baru.

Hasriadi menegaskan kegiatan program pengenalan kehidupan kampus (PKKMB) yang berlangsung pada 21-26 Agustus 2017, tidak hanya mengenalkan seluruh aspek kampus. Tetapi, pihaknya selalu berupaya agar mereka bisa memiliki nilai integritas dan kebangsaan.

“Sistem penyampaiannya sama seperti ESQ atau motivasi,” jelasnya.

Selain itu, kata dia, terdapat pula kegiatan semacam outbond di di PKKMB ini. Jadi, kegiatan PKKMB yang mengandung perpeloncoan atau kekerasan tidak terjadi di kampusnya.

Jika terjadi, lanjut dia, pihaknya siap memberikan sanksi kepada para pelaku. Hal itu mengacu pada permendikti, yang telah menerbitkan buku pedoman tentang larangan orientasi studi dan pengenalan kampus (ospek) mahasiswa baru perguruan tinggi yang menggunakan cara kekerasan atau perploncoan.

Ia menegaskan, sudah ada aturan yang menetapkan bahwa ospek di perguruan tinggi, baik negeri (PTN) maupun swasta (PTS) harus ditata dengan baik.

“Ospek di perguruan tinggi tidak boleh mengandung perploncoan karena sifatnya memperkenalkan kegiatan kampus. Sudah ada buku pedoman mengenai ini dan kami sebarkan pada bulan Juni lalu,” tutupnya.

TL/HLS