Mahasiswi Arsitektur UBL Juara 1 Kompetisi Desain AILCD 2018 di Jepang

TERASLAMPUNG.COM –- Para mahasiswa Universitas Bandar Lampung (UBL) kembali tunjukkan prestasi di kancah internasional, kali ini salah satunya, mahasiswi Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik (FT) UBL Cahaya Pratiwi bersama team internasionalnya,...

Mahasiswi Arsitektur UBL Juara 1 Kompetisi Desain AILCD 2018 di Jepang
Cahaya Pertiwi raih (berdiri, no empat dari kanan) dan tim bersama profesor dalam Lomba Desain Siswa Internasional The Asian Institute of Low Carbon Design (AILCD) ke-7 di Jepang. (Dok Foto. BMHK UBL)

TERASLAMPUNG.COM –- Para mahasiswa Universitas Bandar Lampung (UBL) kembali tunjukkan prestasi di kancah internasional, kali ini salah satunya, mahasiswi Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik (FT) UBL Cahaya Pratiwi bersama team internasionalnya, berhasil meraih juara pertama pada program Asian Institute of Low Carbon Design (AILCD) International Workshop yang ke-7 dengan tema Low Carbon City Yahata. Kompetisi di selenggarakan di University of Kitakyushu, Jepang pada tanggal 16-26 Februari 2018.

Perlombaan yang di ikuti oleh 98 peserta dari berbagai negara seperti Indonesia, China , Taiwan, Vietnam, Thailand dan Jepang ini mengangkat tema ”Low Carbon City Yahata”.

Kompetisi ini membahas masalah perkembangan masa depan wilayah Yahata bagian dari kota Kitakyushu yang masih dianggap sebagai daerah bermasalah.

”Kompetisi ini membahas masalah perkembangan masa depan wilayah Yahata, kompetisi tersebut meminta mahasiswa untuk merancang ulang dan membuat proposal untuk proyek perkotaan dengan karbon rendah di wilayah Yahata. Daerah Yahata adalah daerah yang masih dianggap bermasalah bagi kota Kitakyushu” kata Cahaya, Rabu (28/2/2018).

Menurut Cahaya,  kompetisi ini menjadi pengalaman yang sangat berharga baginya serta menjadi ajang untuk menambah pengetahuan

“Kompetisi ini juga menjadi pengalaman paling berharga untuk saya, karena untuk mencapai tujuan yang sama dari bahasa dan budaya yang jelas berbeda bukan suatu hal yang mudah. Kekeluargaan dan kenyamanan dalam tim menjadi hal utama yang harus dibangun dan dijaga utuk tetap berjalan pada tujuan kami. Tidak hanya berkompetisi kami juga belajar dari teman-teman dari berbagai negara tentang budaya dan cara berfikir mereka, sehingga dari kegiatan ini menambah presfektif dalam memandang sesuatu,” katanya.

Selain Cahaya, UBL juga mengirimkan Gusti Rianggono, Yunita Sari, Sultan Maulana, dan Randika Anky Wijaya untuk ikut dalam kompetisi ini. Pada even ini  mereka meraih  prestasi Honorable Mention (Juara Harapan).

Rektor UBL Dr. Ir. M. Yusuf. S. Barusman, MBA mengapresiasi dan sangat bangga. Menurutnya, adanya indikator prestasi tersebut bersumber dari keberhasilan para sivitas akademika di Fakultas Teknik dan khususnya Program Studi Arsitektur UBL yang berhasil menjalankan budaya mutu dalam kultur kualitas dalam kegiatan akademik diinternal dan eksternal kampus. Termasuk, mampu mengaplikasikan tridarma perguruan tinggi dimanapun berada.

“Kami berharap langkah ini juga diikuti mahasiswa lainnya. Karena dalam budaya pendidikan tinggi di UBL, yang dituntut (bagi sivitas akademika) adalah karya dan prestasi dalam berkontribusi (sesuai Tridarma Perguruan Tinggi),” imbuhnya.

Ke depan dengan prestasi ini, Rektor beserta jajarannya akan terus mengupayakan antara kinerja dan prestasi untuk terus ditingkatkan.

“Prestasi (tingkat) nasional dan internasional selalu kami raih diberbagai bidang. Kualitas itu sudah terjaga maksimal, namun kuantitasnya masih perlu dioptimalkan lagi. Kami optimis untuk meraih hal tersebut bisa dilakukan, karena semangat menuju kearah itu sudah terbangun dengan baik,” katanya.