Konsultasi Publik Proyek Jalan Tol Trans Sumatera di Lamteng Digelar 22-26 April 2015

BANDARLAMPUNG, Teraslampung,com—Setelah sukses menginisiasi pembebasan lahan di Lampung Selatan, tim pembebasan lahan Provinsi Lampung akan menggelar konsultasi publik untuk kelancarkan pembebasan lahan di Lampung Tengah. Konsultasi publik dalam rangka pembebasan lahan untuk proyek jalan tol di Lampung akan digelar 22 hingga 26 April 2015 mendatang.

Ketua Tim 2 Pembabasan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) Provinsi Lampung, Tauhidi, mengatakan dirinya akan memimpin langsung konsultasi publik  dengan 638 warga di di 5 Desa Kec.Gunung Sugih Kabupaten Lampung Tengah.

 “Dijadwalkan, kegiatan tersebut dilaksanakan pada tanggal 22 April untuk Desa Yukum Jaya dan Karang Endah untuk 176 warga, 23 April Kel Bandar Jaya Timur, dan Indra Putra Subing untuk 158 warga. Selanjutnya pada tanggal 25 April dilaksanakan di Desa Terbanggi Besar untuk 304 warga,” kata  Tauhidi, usai rapat persiapan konsultasi publik, di Pemprov Lampung, Jumat (17/4).

Kepala Biro Tata Umum Pemerintahan Provinsi Lampung, Yudi Hermanto, mengatakan konsultasi publik dilaksanakan kepada masyarakat desa yang terkena trase dan dampak pembangunan jalan tol Lampung, Bakauheni – Terbanggi Besar . Selanjutnya hasil  konsultasi publik dituangkan dalam Berita Acara Kesepakatan.

 “Kami berharap agar masyarakat dapat hadir dan mendengar penjelasan dari Pemerintah Daerah,” kata Yudi.

Menurut Yudi, Tim 2 Pembebasan Lahan akan bekerja di 24 desa di 5 kecamatan yaitu1 kecamatan di kab Pesawaran dan 4 kec di kabupaten Lampung Tengah.

Sejauh ini konsultasi publik telah dilaksanakan di sejumlah desa, yakni untuk wilayah Kecamatan Tegineneng Kabupaten Pesawaran pada tanggal 13 April hingga 15 April 2015. Pada 13 April  2015 konsultasi publik digelar di Balai Desa Batanghari Ogan Kecamatan Tegineneng dengan jumlah penduduk yang terkena lokasi jalan tol sebanyak 114 bidang.

Pada 14 April 2015 konsultasi publik dilakukan di Balai Desa Rejo Agung. Di Rejo Agung ada, ada 170 bidang tanah yang terkena proyek jalan tol.

Konsultasi publik di  Balai desa Kota Agung pada 15 April 2015 dihadiri warga dari empat desa. Yakni Desa Kota Agung, Bumi Agung, Negara Ratu Wates , dan Desa Gunung Sugih Baru. Di keempat desa itu ada 95 bidang tanah yang akan terkena proyek jalan tol.

Dewira