Kombara, Kompor Unik Karya Para Babinsa Koramil Purbolinggo Lampung Timur
Danramil Purbolinggo Kapten Kav Sunaryo (kanan) menunjukkan kompor berbahan bakar ranting kayu yang dinamai Kompor Babinsa Rakyat (Kombara) PURBOLINGGO, Teraslampung.com—Komando Rayon Milter (Koramil) 411-11/Purbolinggo Kodim 0411/Lam...
teras lampung
0
804
| Danramil Purbolinggo Kapten Kav Sunaryo (kanan) menunjukkan kompor berbahan bakar ranting kayu yang dinamai Kompor Babinsa Rakyat (Kombara) |
PURBOLINGGO, Teraslampung.com—Komando
Rayon Milter (Koramil) 411-11/Purbolinggo
Kodim 0411/Lampung Tengah Korem 043/Garuda Hitam Kodam II/Sriwijaya Kapten Kav.
Sunaryo mengajarkan kepada para Babinsa Koramil 411-11/Purbolinggo cara membuat
Kompor Babinsa Rakyat (Kombara).
Rayon Milter (Koramil) 411-11/Purbolinggo
Kodim 0411/Lampung Tengah Korem 043/Garuda Hitam Kodam II/Sriwijaya Kapten Kav.
Sunaryo mengajarkan kepada para Babinsa Koramil 411-11/Purbolinggo cara membuat
Kompor Babinsa Rakyat (Kombara).
Menurut
Kapten Sunaryo, kompor ini tidak menggunakan bahan bakar minyak (BBM) atau gas, tetapi menggunakan
ranting-ranting kayu atau serbetan kayu yang biasa
di buang orang. Serbetan kayu atau ranting tersebut berguna menggantikan sumbu
pada kompor yang menggunakan minyak.
Kapten Sunaryo, kompor ini tidak menggunakan bahan bakar minyak (BBM) atau gas, tetapi menggunakan
ranting-ranting kayu atau serbetan kayu yang biasa
di buang orang. Serbetan kayu atau ranting tersebut berguna menggantikan sumbu
pada kompor yang menggunakan minyak.
“ Kayu
tersebut diletakkan di tengah ruang kompor lalu dibakar hingga hidup, lalu setelah
hidup sebuah kipas kecil (bisa semacam kipas pendingin laptop) di hidupkan
dengan listrik atau baterai (accu). Dengan
demikian apai akan menjadi besar dan bara api akan hidup memanaskan apa saja
yang berada di atasnya.
Ini hampir sama dengan cara pengipasan tukang sate saat membakar
sate),” kata Kapten
Sunaryo, Jumat (10/4).
tersebut diletakkan di tengah ruang kompor lalu dibakar hingga hidup, lalu setelah
hidup sebuah kipas kecil (bisa semacam kipas pendingin laptop) di hidupkan
dengan listrik atau baterai (accu). Dengan
demikian apai akan menjadi besar dan bara api akan hidup memanaskan apa saja
yang berada di atasnya.
Ini hampir sama dengan cara pengipasan tukang sate saat membakar
sate),” kata Kapten
Sunaryo, Jumat (10/4).
Kapten
Sunaryo mengaku, karena serbetan kayu atau ranting tersebut di dalam ruang
kompor maka pembakaran yang dibantu oleh hembusan angin kipas akan menjadikan
api sempurna hidup dengan ketahanan sampai mendidihkan air ataupun mematengkan
nasi.
Sunaryo mengaku, karena serbetan kayu atau ranting tersebut di dalam ruang
kompor maka pembakaran yang dibantu oleh hembusan angin kipas akan menjadikan
api sempurna hidup dengan ketahanan sampai mendidihkan air ataupun mematengkan
nasi.
Mewakili Dandim 0411/Lampung Tengah Letkol Czi. Hari
Darmica, Kapten Kav. Sunaryo mengharapkan agar Babinsa peka terhadap kesulitan
masyarakat menghadapi kenaikan BBM akhir-akhir ini. Danramil 411-11/PBL
menegaskan penekanan Dandim 0411/LT tentang manfaat keberadaan Babinsa di
tengah-tengah masyarakat.
Darmica, Kapten Kav. Sunaryo mengharapkan agar Babinsa peka terhadap kesulitan
masyarakat menghadapi kenaikan BBM akhir-akhir ini. Danramil 411-11/PBL
menegaskan penekanan Dandim 0411/LT tentang manfaat keberadaan Babinsa di
tengah-tengah masyarakat.
