Istri Mantan Anggota DPRD Kota Bandarlampung Dibunuh Perampok

Zainal Asikin/Teraslampung.com Jenazah Surya Ningsi dibawa dengan mobil ambulans menuju RSU Abdoel Moeloek untuk diautopsi.  BANDARLAMPUNG–  Surya Ningsih (40), istri Muhzan Zain, mantan anggota DPRD Kota Bandarlampung ya...

Istri Mantan Anggota DPRD Kota Bandarlampung Dibunuh Perampok
Zainal Asikin/Teraslampung.com

Jenazah Surya Ningsi dibawa dengan mobil ambulans menuju RSU Abdoel Moeloek untuk diautopsi. 

BANDARLAMPUNG–  Surya Ningsih (40), istri Muhzan Zain, mantan anggota DPRD Kota Bandarlampung yang juga  pengacara, tewas dibunuh dua perampok yang menyatroni rumahnya di Perumahan Gri, Kelurahan Gunung Agung, Tanjungkarang Barat, Senin (30/3) sekitar pukul 12.30 WIB. Selain menewaskan Ningsih, perampok juga menggasak sejumlah harta benda dari rumah Muhzan.

Menurut keterangan tetangga korban, Tini (49),  jasad korban pertama kali ditemukan oleh suaminya Muhzan Zain (50) yang baru pulang sekitar pukul 12.30 WIB. Mendapati istrinya sudah tak bernyawa, Muhzan langsung lari ke luar rumah dan berterriak minta tolong.

Teriakan itu mengundang warga yang tidak jauh dari rumah korban, lalu untuk mengetahui keadaan korban dirinya bersama warga lainnya dan suami korban masuk kedalam rumah untuk melihat jasad korban. 

“Begitu saya masuk tepatnya di ruang tamu dekat lemari hias, Pak Zen sudah tewas, dalam posisi badan telungkup ke lanta. Di tangan  korban ada seutas tali rafia warna merah jambu. Munhkin tali itu untuk ngikat tangan korban.  Wajah korbanlebam dan mebiru seperti bekas dipukul oleh pelaku. Suami korban Pak  Zen ini dulunya angggota Dewan Kota dari PDI P, sekarang ini setahu saya dia (Zen) kerjanya sebagai pengacara,”ujar Tini kepada teraslampung.com saat ditemui di warung keripik Rona Jaya tidak jauh dari lokasi kejadian, Senin (30/3).

Tim Inafis Polres Bandarlampung saat melakukan  olah tempat kejadian perkara di  rumah korban.

Di dalam rumah korban, sambung Tini, ada pecahan piring lalu dimeja tamu ada dua buah gelas air 
teh yang baru diminum sedikit. Menurutnya, sebelum peristiwa pembunuhan itu terjadi, sepertinya dirumah korban ada seorang tamu yang datang berkunjung namun entah siapa tamunya yang datang tidak ada yang tahu. Korban Ningsing ini sepertinya menerima seorang tamu yang datang kerumahnya, sebab diruang tamu itu masih ada suguhan dua gelas air teh yang masih utuh. 

“Dugaan saya, pelaku yang membunuh korban pasti tamu itu yang datang kerumahnya. Apalagi rumah korban pintu gerbangnya tertutup jadi gak ada yang tahu siapa tamunya. Barang yang hilang dibawa pelaku, mobil, Televisi dan Handphon. Untuk barang berharga lainnya yang hilang, saya gak tahu,”terangnya. 

Sementara menurut keterangan dari Wali Kelas anak korban, Yuni mengetakan, sebelum kejadian anaknya yang bernama Rangga (11) yang masih duduk dibangku kelas V SDN 1 Langkapura saat itu mencoba menghubungi ibunya melalui ponselnya untuk minta dijemput di sekolah. Namun, setelah dihubungi beberapa kali tidak dijawab.

Karrena tidak dijawab, Rangga lalu menghubungi ayahnya minta untuk dijemput. Rangga menceritakan kepada ayahnya, kenapa ponsel ibunya dihubungi beberapakai tidak diangkat dan dijawab.

“Karena yang biasa menjemput Rangga pulang sekolah ibunya, ayah Rangga penasaran setelah mendapat keterangan dari anaknya. Tapi ayahnya tidak langsung menjemput Rangga yang sedang menunggu di sekolah. Pak Zein, ayah Rangga, langsung pulang untuk mengetahui keadaan sebenarnya,”terang Yuni.

Kapolresta Bandarlampung, Kombes Pol Dwi Irianto mengatakan, hasil pemeriksaan sementara ini merupakan kasus perampokan disertai dengan pembunuhan diduga dilakukan oleh dua orang pelaku. 

Puluhan petugas dari kepolisian dan TNI disiagakan saat olah TKP di rumah korban.

Di lokasi kejadian, polisi menemukan seutas tali rafia di tubuh korban. Korban mengalami luka di bagian kepala seperti terkena hantaman benda tumpul. Untuk memastika penyebab meninggalkan korban,  polisi membawa  jasad korban ke Rumah Sakit untuk diautopsi

“Barang berharga milik korban yang hilang dibawa oleh pelaku antara lain satu mobil Toyota Agia warna putih BE 2559 YR, televisi, dan telepon genggam. Sementara untuk barang berharga lainnya, masih dilakukan pengecekan oleh anggotanya kami belum dapat memastikannya. Kalau perhiasan seperti kalung dan lainnya, masih kondisi utuh,”jelas Dwi Irianto kepada wartawan di lokasi kejadian, Senin (30/3) sore.

Dari pantauan teraslampung.com di lokasi  kejadian, puluhan polisi dari Polresta Bandarlampung dan Polsekta tanjungkarang timur bersama tim Inafis dan dibantu oleh puluhan anggota dari TNI Korem 043 Gatam dan Kodim 0410, langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dengan mengumpulkan barang-barang bukti dan meminta keterangan dari beberapa saksi. Kapolresta Bandarlampung, Kombes Pol Dwi Irianto turun langsung kelokasi kejadian perkara, 
selang tidak lama kemudian, Kapolda Lampung Brigjen Pol Heru Winarko pun mendatangi tempat kejadian perkara.

Olah TKP berjalan cukup lama, sejak pukul13.30 WIB hingga pukul 16.30.

Ratusan warga yang tinggal didaerah tersebut dan warga lainnya yang melintas Griya sejahtera, memadati jalan tempat kejadian pembunuhan karena ingin melihat secara langsung korban pembunuhan. Sehingga kerumunan warga yang melihat kejadian itu, membuat kemacetan arus kendaraan yang akan melintas dijalan tersebut.