IKI Meningkat, Chusnunia Dorong Pengusaha Industri Domestik Manfaatkan Kesepakatan Tarif AS

Teraslampung.com — Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Chusnunia mengapresiasi peningkatan Indeks Kepercayaan Industri (IKI) Bulan Juli 2025 yang menunjukan trend positif di angka 52,89 poin. IKI Bulan Juli sendiri meningkat dari IKI Bulan Juni yang berada di angka 51,84

Chusnunia menyatakan bahwa meningkatnya Indeks Kepercayaan Industri turut dipengaruhi juga dengan meningkatnya Indeks Kepercayaan Konsumen.

“Hal tersebut menunjukan bahwa Iklim usaha dalam negeri menunjukkan tren membaik demikian juga dengan persentase optimisme dunia usaha pun meningkat jika dibandingkan sebelumnya.”ujar Chusnunia (1/8/2025)

Situasi ini menurutnya diharapkan membawa optimisme ditengah situasi ketidakpastian global dan pelemahan ekonomi di negara mitra dagang seperti Amerika Serikat (AS), Eropa, Jepang, dan China.

Meski demikian ia tetap mengajak para pengusaha industri domestik memanfaatkan kesepakatan tarif resiprokal Amerika Serikat (AS) yang turun menjadi 19 persen dari semula 32 persen diharapkan dapat memacu daya saing produk manufaktur domestik di pasar ekspor.

Komisi VII DPR RI juga terus mendorong pemerintah untuk menyiapkan langkah-langkah strategis untuk menyambut peluang besar dari kesepakatan dagang Indonesia–Uni Eropa (IEU-CEPA) dan kerja sama Indonesia-AS.

Chusnunia juga mengingatkan Kemenperin bahwa industri dalam negeri masih menghadapi sejumlah tantangan seperti banyaknya produk impor dari China.

“Kemenperin harus terus memperkuat proteksi industri melalui penerapan SNI dan pembatasan impor selektif dalam rangka melindungi industry dan tenaga kerja kita,”tambahnya.

Sebelumnya Kementrian Perindustrian baru saja merilis IKI Periode Juli di akhir bulan Juli 2025 yang menyebut Indeks Kepercayaan Industri (IKI) bulan Juli 2025 tetap berada di fase ekspansif yakni di angka 52,89 poin, atau meningkat 1,05 poin dibanding bulan lalu yang sebesar 51,84 poin dan secara tahunan naik 0,49 poin.

Kenaikan IKI bulan ini menurut Kemenperin didorong oleh peningkatan seluruh variabel pembentuknya, yakni indeks pesanan, persediaan produk, dan produksi. Selain itu dari sisi pasar, baik ekspor maupun domestik mencatatkan ekspansi.