Derita Warga Pasar Griya Sukarame Setelah Bangunannya Digusur
TERASLAMPUNG.COM — Warga Pasar Griya Sukarame butuh uluran tangan donatur untuk menutupi kebutuhan hidupnya, sebab mereka kini tidak bekerja seperti biasanya. “Saya cuma bisa mengais – ngais sisa bangunan yang digusur, saya cabutin pakunya saya...

TERASLAMPUNG.COM — Warga Pasar Griya Sukarame butuh uluran tangan donatur untuk menutupi kebutuhan hidupnya, sebab mereka kini tidak bekerja seperti biasanya.
“Saya cuma bisa mengais – ngais sisa bangunan yang digusur, saya cabutin pakunya saya jual lumayan bisa buat makan dan ngerokok,” kata Rudi, warga Pasar Griya yang sehari – harinya bekerja sebagai pemulung, kepada Teraslampung.com, Senin siang (23/7).
Rudi mengaku sejak dia dan teman – temannya warga pasar Griya mendengar tempat tinggal mereka akan digusur, warga resah tidak konsentrasi dalam mencari nafkah.
“Saya mulungnya nggak berani jauh – jauh, takut ada apa – apa dengan keluarga saya,” ujar Rudi, di lokasi Pasar Griya Sukarame yang kini lahannya dipagar seng.
Pada hari penggusuran, Jumat (20/7), sorenya datang bantuan dari Naposo (Pemuda) Silahisabungan se-Bandarlampung berupa mi instan dan air mineral, bantuan tersebut sangat bermanfaat kata Rudi.
“Waktu bantuan itu datang, kami bisa makan nasi sama mi instan,” ujarnya
Dia berharap persoalan ini segera selesai agar ia bisa kembali mencari rezeki, anak – anaknya kembali sekolah seperti biasa.
“Saya ingin mengontrak rumah, tetapi tidak punya uang. Anak-anak saya pun terpaksa tidak sekolah karena nggak punya ongkos. Ibu-ibu yang bekerja sebagai pembantu juga gak kerja. Saya cuma minta pemerintah bijaksana. Kalau digusur terus kami ini mau tinggal di mana?” ujarnya.
Dandy Ibrahim