Bupati Hamartoni Akui Kondisi Keuangan Lampung Utara Kurang Sehat
Teraslampung.com, Kotabumi–Bupati Hamartoni Ahadis mengakui, kemampuan keuangan Pemkab Lampung Utara untuk melakukan pembangunan sangat terbatas. Tumpukan warisan utang dan kurang maksimalnya Pendapatan Asli Daerah menjadi biang kerok utama. &#...

Teraslampung.com, Kotabumi–Bupati Hamartoni Ahadis mengakui, kemampuan keuangan Pemkab Lampung Utara untuk melakukan pembangunan sangat terbatas. Tumpukan warisan utang dan kurang maksimalnya Pendapatan Asli Daerah menjadi biang kerok utama.
“Total APBD Perubahan kita memang Rp1,7 T, (tapi pendapatan aslinya hanya) Rp190 Miliar,” kata Bupati Hamartoni dalam perayaan HUT Partai Demokrat di kantor Partai Demokrat Lampung Utara, Selasa (9/9/2025).
Dengan jumlah PAD yang hanya segitu, kondisi mereka saat ini tak ubahnya seperti memakan buah si malakama. Dimakan mati ibu, tak dimakan mati bapak. Hal itu dikarenakan banyak kegiatan atau program pembangunan yang direncanakan tidak dapat segera direalisasikan akibat minimnya ketersediaan anggaran.
Di lain sisi, jika kegiatan atau program pembangunan tidak segera direalisasikan, kepercayaan publik kepada mereka akan tergerus. Kondisi ini mau tak mau membuat pihaknya harus berinovasi. Bagaimana caranya pembangunan tetap berjalan meskipun kondisi tak memungkinkan.
“Salah satunya dengan menggandeng investor seperti revitalisasi Pasar Dekon,” terangnya.
Di samping itu, ia juga akan terus menggenjot perolehan PAD melalui sektor pajak. Sosialisasi mengenai pentingnya pembayaran pajak terus digaungkan oleh mereka dan pihak lainnya. Pajak-pajak ini nantinya dapat digunakan untuk proses pembangunan atau kegiatan yang bersentuhan dengan kepentingan masyarakat.
“Kalau mau ngutang, utang kita sudah numpuk. Mulai dari utang dengan rekanan, desa, BPJS (dan lainnya)” kata dia.
Kendati demikian, mantan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Lampung Utara itu akan tetap berupaya semaksimal mungkin untuk mewujudkan seluruh janji politiknya baik di bidang pelayanan publik, kesehatan, maupun pendidikan. Untuk bidang kesehatan misalnya, jumlah Puskemas di setiap kecamatan harus lebih dari satu.
“Targetnya, tiap kecamatan akam ada dua Puskemas dalam lima tahun ke depan,” jelasnya.
Terpisah, Sekretaris Daerah Kabupaten Lampung Utara, Lekok mengatakan, sejauh ini pemkab belum berencana melakukan pinjaman daerah untuk mendukung kegiatan pembangunan. Pihaknya masih ingin memaksimalkan potensi-potensi perolehan pendapatan daerah yang ada.
“Belum. Belum ada pemikiran ke arah itu (untuk melakukan pinjaman daerah)” tulisnya dalam Whatsapp malam ini.
Feaby Handana