Bandarlampung Alami Inflasi 0,54 Persen pada Juni 2017
TERASLAMPUNG.COM — Kota Bandarlampung mengalami inflasi sebesar 0,54 persen pada Juni 2017. Inflasi tersebut disebabkan kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 129,92 pada Mei 2017 menjadi 130,62 pada Juni 2017. “Ada lima kelompok penge...

TERASLAMPUNG.COM — Kota Bandarlampung mengalami inflasi sebesar 0,54 persen pada Juni 2017. Inflasi tersebut disebabkan kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 129,92 pada Mei 2017 menjadi 130,62 pada Juni 2017.
“Ada lima kelompok pengeluaran memberikan andil inflasi di Kota Bandarlampung.Yakni bahan makanan, makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar; kelompok sandang; serta kelompok transportasi, komunikasi & jasa keuangan,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS Lampung) Yeane Irmaningrum, Senin (3/7/2017).
Kelompok bahan makanan memberikan andil inflasi sebesar 0,11 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,01 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,29 persen; kelompok sandang sebesar 0,02 persen dan kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,11 persen.
Sementara kelompok kesehatan dan kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga tidak memberikan andil inflasi.
Menurut Yeane, beberapa komoditas yang dominan memberikan andil inflasi diantaranya tarif listrik, angkutan antarkota, kangkung, beras, jeruk, ayam hidup, cung kediro, pir, kentang, dan tomat buah.
Berdasarkan penghitungan Indeks Harga Konsumen (IHK), inflasi Kota Bandarlampung terjadi karena adanya kenaikan indeks pada kelompok bahan makanan yang mengalami peningkatan indeks sebesar 0,49 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok & tembakau sebesar 0,04 persen.
Kemudian kelompok perumahan, air, listrik, gas & bahan bakar sebesar 1,07 persen; kelompok sandang sebesar 0,31 persen; kelompok pendidikan, rekreasi & olahraga sebesar 0,02 persen; dan kelompok transportasi, komunikasi & jasa keuangan sebesar 0,77 persen.
Sebaliknya, kelompok kesehatan mengalami deflasi sebesar 0,07 persen. Inflasi Kota Bandarlampung menempati peringkat ke-57 dari 82 kota yang diamati perkembangan harganya.
Dari 82 kota, 79 kota mengalami inflasi, dan 3 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Tual sebesar 4,48 persen, sedangkan inflasi terendah terjadi di Merauke sebesar 0,12 persen. Sebaliknya deflasi tertinggi terjadi di Singaraja sebesar 0,64 persen, dan deflasi terendah terjadi di Denpasar sebesar
0,01 persen.
Kota Bandar Lampung, pada Juni 2017 berdasarkan penghitungan inflasi tahun kalender (point to point) adalah sebesar 2,60 persen dan inflasi year on year (yoy) adalah sebesar 5,12 persen.