Widya Menangis di depan Polisi saat Ceritakan Penusukan terhadap Pacarnya
Zainal Asikin/Teraslampung.com Widya saat akan diperiksa di Polsek Kedaton, Jumat sore (5/2/2016). BANDARLAMPUNG – Widya (20) warga Kedondong, Kabupaten Pesawaran yang menjadi tersangka pembunuh Eki Hermawan, tak kuasa menahan ke...
Zainal Asikin/Teraslampung.com
| Widya saat akan diperiksa di Polsek Kedaton, Jumat sore (5/2/2016). |
BANDARLAMPUNG – Widya (20) warga Kedondong, Kabupaten Pesawaran yang menjadi tersangka pembunuh Eki Hermawan, tak kuasa menahan kesedihan saat diperiksa Polsek Kedaton, Jumat (5/2//2016). Ia terus menangis saat mencerikatan rasa sakit hati begitu mendengar pacarnua itu memutuskan cintanya. Ia mengaku menyesal telah menusuk Eki Hermawawan hingga meninggal dunia.
“Dia (Eki) sudah tidak cinta lagi dengan saya sehingga saya diputusin. Mungkin karena sudah ada wanita lain,”ucap Widya sembari menangis di hadapan petugas dan awak media di Mapolsekta Kedaton, Jumat (5/2/2016).
Widya menuturkan, dirinya dan Eki, sudah menjalin hubungan selama enam bulan terakhir. Menurut Widya, ia pertama kali berkenalan dengan Eki saat masih sama-sama bekerja di Pulau Jawa.
Meski sudah menjalin cinta, kata Widya, ia mengaku selalu di sakiti dengan Eki. Tidak hanya di sakiti urusan cinta saja, tapi Eki jug kerap memukuli dirinya.
“Selama di Jawa, Eki memang sering nyakiti saya, bahkan memukuli saya. Tapi karena sudah cinta, saya masih tetap terima meski sering dipukuli Eki,”ujarnya.
Menurut Widya, setelah pindah ke Lampung, Eki tidak ada kabar lagi. Bahkan setiap dihubungi hndphonenya selalu dimatikan.
Widya mengaku dirinya mengetahui, Eki pergi ke Lampung karena berpacaran dengan wanita lain.
Hal itulah yang membuat dirinya kesal dan sakit hati,
“Eki pergi menghindar karena sudah ada wanita lain. Saat saya temui, Eki malah memutuskan hubungan dengan saya. Karena khilaf, saya tusuk dia pakai pisau. Tapi sama sekali tidak saya rencanakan, apalagi sampai membunuhnya. Karena sakit itu, saya khilaf melakukannya,”ungkapnya.
Sebelulumnya diberitakan Widya menusuk kekasihnya sendiri Eki Hermawan di depan rumah bosnya di Perumahan Puri Suropati Estate, Kelurahan Labuhan Ratu, pada Rabu (3/2/2016) malam lalu sekitar pukul 19.00 WIB. Eki mengalami luka tusukan dibagian perut sebelah kanan, sepanjang empat centimeter hingga usus terburai.
Meski sempat mendapatkan perawatan selama delapan jam di Rumah Sakit Umum Abdoel Moeloek (RSUAM), Eki akhirnya meninggal dunia, pada Kamis (4/2/2016) subuh.
Aparat Polsekta Kedaton dibantu Polsek Kedondong, Pesawaran menangkap Widya (20) tersangka pembunuhan terhadap Eki Hermawan di dalam angkutan umum di Pasar Kedondong, Kabupaten Pesawaran, pada Kamis (4/2/2016) sore lalu sekitar pukul 16.00 WIB, saat perjalanan pulang ke rumahnya.
Dari penangkapan Widya, polisi menyita barang bukti sebilah pisau dapur kecil yang dipakai Widya untuk menghabisi nyawa Eki, satu buah tas warna coklat tua, sepasang sandal merk Yuriko, dan satu buah helm.







