Terduga Pencuri yang Diamuk Massa di Tanggamus Akhirnya Meninggal
TERASLAMPUNG.COM — EH alias Shn (38),terduga kasus pencurian yang dihakimi massa di Pekon (Desa) Banjar Agung Udik, Kecamatan Pugung, Kabupaten Tanggamus, Kamis (6/12) siang,akhirnya meninggal dunia di Rumah Sakit Umum (RSU)Abdoel Moeloek,Ba...

TERASLAMPUNG.COM — EH alias Shn (38),terduga kasus pencurian yang dihakimi massa di Pekon (Desa) Banjar Agung Udik, Kecamatan Pugung, Kabupaten Tanggamus, Kamis (6/12) siang,akhirnya meninggal dunia di Rumah Sakit Umum (RSU)Abdoel Moeloek,Bandarlampung,Jumat (8/12/2017).
Kapolsek Pugung Ipda Mirga Nurjuanda mengatakan sebelum dibawa ke RSU Abdoel Moeloek,Shn sempat dirawat di RSUD Pringsewu. Shn kemudian dipindah ke RS Bhayangkara Bandarlampung pada Jumat dini hari, lalu dirujuk ke RSU Abdoel Moeloek.
“Shn merupakan warga Desa Tamansari,Kecamatan Tamansari,Kabupaten Bogor Provinsi Jawa Barat,” katanya.
Selain Shn, Polres Tanggamus dibantu warga berhasil menangkap terduga pelaku pencurian dengan kekerasan (Curas) pada Kamis siang (7/12/2017). Mereka adalah Alf (20), warga Palembang dan Ag (32),warga Bogor,Jawa Barat.
Polisi masih mengejar dua pelaku lain yang melarikan diri.
Menurut Ipda Mirga, berdasarkan keterangan saksi 6 orang para terduga pelaku, masuk rumah kosong milik Sukron (46) di Pekon setempat sekitar pukul 12.30 WIB tetapi dipergoki saksi Anton (30), sehingga seorang pelaku melakukan penusukan menggunakan pisau mengenai bagian tangan.
Saksi Anton mengalami luka sebanyak 4 jahitan di lengan sebelah kiri akibat benda tajam.
Sementara keterangan para pelaku yang berhasil diamankan, ke 6 terduga pelaku berangkat dari Bogor sekitar pukul 23.00 Wib menggunakan 3 sepeda motor menuju Kecamatan Manna Kabupateb Bengkulu Selatan Provinsi Bengkulu. Sesampainya di pelabuhan Merak Banten, keenamnya merencanakan merampok rumah kosong yang ditemukan dalam perjalanan.
“Jadi pas kebetulan melewati Pekon Banjar Agung Udik, keenamnya melihat rumah kosong. Kemudian keenamnya berbagi tugas, Agus Sudarman dan Alfatur memasuki rumah dan 4 temannya mengawasi situasi” ujar Ipda Mirga Nurjuanda.
Para penjahat itu mengetahui rumah dalam keadaan kosong atau ditinggal pemiliknya karena pintu rumah tersebut dalam keadaan terkunci.
Mereka kemudian masuk pagar dan berpura-pura mengetuk pintu rumah. Namun, aksi mereka dipergoki oleh saksi sehingga terjadilah perkelahian dan penusukan mengenai tangan saksi,” papar Ipda Mirga.
Berdasarkan keterangan saksi Anton, sambung Kapolsek, saksi mampir ke rumah korban hendak mencari pepaya. Setiba di depan rumah korban melihat sepeda motor Honda Mio merah dan 2 orang sedang di depan rumah dengan posisi gerbang tertutup.
“Saksi menanyakan kepada kedua orang tersebut dan keduanya beralasan mencari Sinta, kemudian saksi menanyakan KTP orang tersebut. Saat melihat KTP saksi juga melihat terdapat ada 2 orang diduga kawanan pelaku berada di seberang jalan,” ujarnya.
Saksi merasa curiga dan terduga pelaku juga terlihat mencurigakan kemudian terjadi perkelahian. Terduga pelaku seketika mengeluarkan senjata tajam dan menusuk saksi, akibatnya saksi mengalami luka robek pada lengan kiri.
Kemudian saksi berteriak meminta pertolongan, lalu terduga pelaku melarikan diri menggunakan sepeda motor. Dua sepeda motor ke arah Pringsewu dan satunya lagi ke arah Talang Padang dan dilakukan pengejaran oleh masyarakat.
“Setelah dilakukan pengejaran tiga orang terduga pelaku ditangkap di pinggir sungai Pekon Sinar Agung Kecamatan Pugung dan berhasil kita lakukan evakuasi, lalu di dapatkan kembali seorang terduga pelaku langsung dibawa ke Polres Tanggamus”, tegasnya.
Ipda Mirga Nurjuanda menghimbau kepada kedua terduga pelaku yang melarikan diri untuk menyerah guna lebih jelasnya perkara tersebut, ia juga menghimbau kepada masyarakat agar melaporkan jika mencurigai atau menemukan informasi terhadap keduanya. Selain itu, Kapolsek menghimbau masyarakat agar tidak menghakimi sendiri para pelaku kejahatan.
“Jika menemukan pelaku kejahatan, kami himbau masyarakat tidak menghakimi sendiri. Serahkan kepada petugas kepolisian atau segera hubungi petugas sehingga tidak terjadi lagi pelaku meninggal di tangan massa,” katanya.
TL/HLS