Terduga Pencuri Sepeda Motor Tewas Diamuk Massa di Unila

Zainal Asikin|Teraslampung.com BANDARLAMPUNG–Aksi main hakim sendiri terjadi di kampus Universitas Lampung (Unila), massa memergoki seseorang diketahui bernama Andi Irawan (37) warga Kelurahan Pinang Jaya, Kemiling diduga akan mencuri sepeda mo...

Terduga Pencuri Sepeda Motor Tewas Diamuk Massa di Unila
Ilustrasi

Zainal Asikin|Teraslampung.com

BANDARLAMPUNG–Aksi main hakim sendiri terjadi di kampus Universitas Lampung (Unila), massa memergoki seseorang diketahui bernama Andi Irawan (37) warga Kelurahan Pinang Jaya, Kemiling diduga akan mencuri sepeda motor di parkiran kawasan Kampus Unila, Rabu (7/12/2016) sore lalu sekitar 17.30 WIB.

Akibatnya, massa yang menangkap Andi terduga pelaku pencuri tersebut, mengamuk saat itu juga langsung memukuli Andi hingga tak berdaya dan kondisinya kritis. Akhirnya Andi pun tewas, akibat luka-luka cukup serius disekujur tubuhnya akibat amukan massa.

Kapolsekta Kedaton, Kompol Bismark saat dikonfirmasi melalui ponselnya membenarkan adanya amuk massa terhadap satu orang terduga pencuri motor bernama Andi Iriawan (37) warga Pinang Jaya, Kemiling hingga tewas yang terjadi di Kampus Unila pada Rabu (7/12/2016) sore kemarin.

“Ya benar, amuk massa terhadap Andi terduga pencuri motor itu, terjadi di parkiran Aula gedung K Pascasarjana FKIP Unila,”ujarnya kepada teraslampung.com, Kamis (8/12/2016).

Bismark mengutarakan, saat terjadinya aksi pencurian, ada salah seorang saksi yang melihat Andi mendekati sepeda motor di tempat parkiran tersebut. Saksi yang melihat, merasa curiga karena Andi sudah dua kali berpindah motor. Karena di tempat tersebut manyak mahasiswa, lalu Andi pergi dan menuju ke lokasi parkiran yang agak sepi.

“Di tempat parkiran sepi itulah, Andi sedang mengundurkan sepeda motor milik mahasiswa sejauh satu meter dan aksinya diketahui oleh mahasiswa,”ungkapnya.

Mahasiswa yang melihat aksi Andi, kata Bismark, saat itu juga sontak langsung meneriaki Andi maling. Teriakannya itu, didengar oleh para mahasiswa lainnya yang berada tidak jauh dari lokasi pencurian dan Andi berusaha melarikan diri. Nahas, massa yang mengejar Andi dapat menangkapnya lalu memukuli Andi hingga babak belur.

“Satpam Kampus, menghubungi petugas dan berusaha mengamankan Andi dari amukan mass. Saat anggota saya datang mau mengambil Andi untuk di evakuasi, anggota saya sempat terkena pukulan juga dari amukan massa tersebut,”terangnya.

Selanjutnya, petugas membawa Andi ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk mendapatkan perawatan medis. Karena kondisi lukanya cukup serius, sekitar pukul 23.30 WIB Andi dirujuk ke Rumah Sakit Umum Abdul Moeloek (RSUAM).

“Andi akhirnya menghembuskan nafas terakhir saat dalam perjalanan menuju ke RSUAM,”jelasnya.

Barang bukti yang diamankan, satu bauh tas warna hitam, kunci letter T beserta 7 anak kuncinya, satu buah jam tangan, satu buah dompet, dua unit ponsel, satu paket kecil sabu-sabu, satu unit motor Honda Beat warna putih biru BE 3494 AW, dua lembar STNK, dua buah kunci motor dan tiga lembar KTP.