Sumbang 50 Persen Kopi Nasional, Wapres Jusuf Kalla Puji Lampung

Zainal Asikin/Teraslampung.com Wapres Jusuf Kalla memimpin Rapat Pengembangan Kopi Nasionaal di Rumah Dinas Gubernur Lampung, Mahan Agung, Jl Dr. Susilo, Bandarlampung, Sabtu (13/2/2016). BANDARLAMPUNG – Wakil Presiden RI, M Jusuf Kall...

Sumbang 50 Persen Kopi Nasional, Wapres Jusuf Kalla Puji Lampung

Zainal Asikin/Teraslampung.com

Wapres Jusuf Kalla memimpin Rapat Pengembangan Kopi Nasionaal di Rumah Dinas Gubernur Lampung, Mahan Agung, Jl Dr. Susilo, Bandarlampung, Sabtu (13/2/2016).

BANDARLAMPUNG – Wakil Presiden RI, M Jusuf Kalla, memimpin rapat pengembangan kopi nasional di gedung pertemuan Mahan Agung, sekitar pukul 13.20, Sabtu (13/2/2016). Dalam kunjungannya ke Lampung, JK menginginkan pengembangan produksi kopi nasional.

Dalam pertemuan itu, Jusuf Kalla yang didampingi oleh Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman; Menteri Perindustrian, Saleh Husin; Menteri Perdagangan, Thomas Trikasih Lembong; Dirjen Perkebunan, Gamal Nasir dan para pejabat lainnya. Turut hadir juga dalam acara rapat pengembangan kopi nasional tersebut, Gubernur Jambi, Zumi Zola.

Dihadapan Gubernur Lampung, M. Ridho Ficardo dan  Wakil Gubernur Lampung Bachtiar Basri  Basri, jajaran Bupati/Walikota daerah Lampung, bersama para pengusaha atau eksportir kopi indonesia dan para tamu undangan lainnya. Orang nomor 2 di Indonesia ini, memuji tingkat produksi kopi yang ada di Lampung.

Menurutnya, sumbangsih Lampung dalam produktifitas kopi kepada nasional cukup tinggi hingga mencapai 50 persen bahkan lebih.

“Kalau bicara soal kopi, Indonesia sudah tidak diragukan lagi dan sudah dikenal kopinya. Salah satunya, ya kopi Lampung yang sudah menyumbang kopi nasional hingga 50 persen,”kata JK di ruanga rapat Mahan Agung, Sabtu (13/2/2016).

JK menuturkan, ditengah pertumbuhan ekonomi yang melemah saat ini, kopi merupakan komoditas yang cukup baik dalam membantu pertumbuhan ekonomi nasional.

“Kalau saat ini, kopi bukan hanya sekedar minuman saja. Tapi telah menjadi lifestyle. Walaupun ekonomi dewasanya mengalami penurunan, tapi harga komuditas makanan tidak menurun seperti kopi,”ujarnya.