Silaturahmi dan Wayangan di Ruktiharjo, Arinal Djunaidi Disambut Aneka Tarian

TERASLAMPUNG.COM — Suasana berbeda terlihat dalam silaturahmi bakal Calon Gubernur Lampung Arinal Djunaidi dengan masyarakat Lampung yang memiliki leluhur Bali. Jika dalam sosialisasi lewat wayangan di sejumlah komunitas Jawa yang ditampilkan a...

Silaturahmi dan Wayangan di Ruktiharjo, Arinal Djunaidi Disambut Aneka Tarian
Arinal Djunaidi disambut beberapa tarian Bali saat tiba di lokasi pentas wayang Bali di Lapangan Merdeka Desa Ruktiharjo, Seputihraman, Lampung Tengah, Rabu malam (23/8/2017).

TERASLAMPUNG.COM — Suasana berbeda terlihat dalam silaturahmi bakal Calon Gubernur Lampung Arinal Djunaidi dengan masyarakat Lampung yang memiliki leluhur Bali. Jika dalam sosialisasi lewat wayangan di sejumlah komunitas Jawa yang ditampilkan adalah gending pembukaan lewat suara sinden diiringi suara gamelan, dalam sosialisasi di komunitas Bali yang pertama ditampilkan adalah sejumlah tarian.

Saat Arinal Djunaidi tiba di depan panggung di Lapangan Merdeka Desa Ruktiharjo, Kecamatan Seputihraman, Lampung Tengah, Rabu malam (23/8/2017), sejumlah remaja putri menyambutnya dengan beberapa tarian.

Para wanita cantik itu berlenggak-lenggok mengikuti irama ritmis-dinamis. Mereka mengenakan seragam warga kuning. Senada dengan baju Arinal Djunaidi yang juga berwarna kuning.

Mereka mempersembahkan Tari Pendet, tarian asal Bali, sebagai bentuk penyambutan tamu agung. Selain disambut dengan Tari Pendet, Arinal Djunaidi dan rombonganpun disambut dengan pertunjukan Tari Tupeng Keras, Tari Tupeng Keras menggambarkan pemimpin yang bijaksana, penuh keadilan, pemimpin yang tegas, memasyarakat dan didambakan semua orang.

Lalu disuguhkan Tari Tupeng Tua, tarian yang menggambarkan semua manusia pasti mengalami kelahiran dan mengalami proses remaja dan tua, di saat tua, orang tua memimpin anak kecil dan remaja dengan ajaran agama, orang tua memberikan perlindungan, doa dan restu.

Kemudian disusul dengan Tari Topeng Monyet. Dalam tarian ini seorang pria berpakaian cukup menyeramkan. Tari ini menggambaran  lapisan masyarakat yang beragam sikap dan sifat.

Terakhir rombongan Arinal Djunaidi dan rombongan disuguhi  Tari Bandres. Dalam tarian itu,  dua orang pria memakai topeng. Tari ini menggambarkan dinamika Provinsi Lampung yang kompleks serta mengedepankan kearifan lokal.

Tarian ini juga dibarengi dengan percakapan memakai bahasa Bali: penari mengkritik berbagai pembangunan di Provinsi Lampung, di antaranya soal infrastuktur dan lapangan pekerjaan, sebuah kritik yang membangun.

Penari juga menjabarkan delapan visi dan misi program Arinal Djunaidi mengajak warga setempat memilih dan memenangkan Arinal Djunaidi di Pilgub mendatang.

Keceriaan nampak terlihat dari wajah ribuan warga yang hadir menyaksikan pagelaran wayang Cenk Blong yang dibawakan dalang I Wayan Nardayana dari Bali.

Sesekali ribuan warga bersorak dan bertepuk tangan terpukau dengan pembukaan pertunjukan wayang.

Pada pagelaran Wayang Bali kali inipun warga tak hanya disuguhkan hiburan saja, namun tim Jaringan Arinal Djunaidi Berkarya (JAYA) juga menyiapkan doorprize seperti pagelaran wayang kulit sebelumnya, yakni, berupa 2 sepeda motor, 3 sepeda, 5 HP android, uang tunai Rp 1 juta untuk 5 orang pemenang dan Rp 500 ribu untuk 10 orang pemenang yang beruntung.

Dijadwalkan, usai menggelar wayang Ceng Blong di Lapangan Merdeka Kampung Ruktiharjo, Kecamatan Seputih Raman, Lampung Tengah, esoknya JAYA akan menggelar wayang Ceng Blonk di Lapangan Desa Balinuraga Kecamatan Way Panji, Lampung Selatan, Kamis (24/8/2017) malam.

ADVETORIAL