Sebanyak 200 Dhuafa di Aceh Utara Terima Dua Ton Beras Fidyah dari Muslim Singapura
Penyaluran bantuan di sekitar Blang Adoe (Foto: Ist/RUMAN Aceh) BANDA ACEH, Teraslampung.com — Sebanyak 200 keluarga dhuafa di Blang Adoe dan Krueng Manee, Aceh Utara menerima 2 ton beras fidyah dari muslim Singapura yang didistribusik...

Penyaluran bantuan di sekitar Blang Adoe (Foto: Ist/RUMAN Aceh) |
BANDA ACEH, Teraslampung.com — Sebanyak 200 keluarga dhuafa di Blang Adoe dan Krueng Manee, Aceh Utara menerima 2 ton beras fidyah dari muslim Singapura yang didistribusikan melalui Lembaga Pendidikan RUMAN (Rumah Baca Aneuk Nanggroe) Aceh.
Pendistribusian yang dilaksanakan pada Sabtu (5/9/2015) kemarin itu dipimpin langsung oleh Riski Sopya S.Pd., Koordinator Program Kita Sahabat Rohingya sekaligus Sekretaris RUMAN Aceh. Turut serta beberapa relawan local, Kepala Dusun dan Geuchik setempat serta perwakilan muslim Singapura.
“Setiap keluarga menerima 10 kg beras fidyah. Mudah-mudahan menghadirkan rmanfaat buat keluarga yang menerima dan mendatangkan barakah bagi para pemberinya”, ujar Riski saat penyerahan simbolik kepada salah seorang penerima di gampong Blang Adoe.
Sebanyak 100 paket dibagikan di Blang Adoe. Usai penyerahan simbolis di Meunasah yang tak jauh dari posko penghungsi Rohingya, tim RUMAN mengantarkan langsung beberapa paket tersebut ke rumah dhuafa yang tidak bisa hadir karena faktor umur yang telah uzur.
Selanjutnya tim RUMAN mendistribusikan 100 paket lagi ke 3 gampong di Kecamatan Krueng Manee yang memiliki tingkat kemiskinan tinggi. Tak sedikit rumah yang belum dialiri listrik. Pada saat bersamaan, guyuran hujan menyertai langkah tim RUMAN.
Sehari sebelumnya, Jumat (4/9/2015) pagi, tim RUMAN juga membagikan 120 paket makanan ringan kepada pengungsi Rohingya di shelter Blang Adoe. Setiap kamar menerima paket berisi gula, the, kopi dan roti. Paket tersebut merupakan donasi dari WAR (What A Relie), NGO asal Singapura.
“Kita berusaha selalu menyimbangkan donasi antara Rohingya dengan masyarakat dhuafa dan fuqara di sekitar shelter agar tidak terjadi ketimpangan sosial. Jangan sampai buya tamong meuraseki buya krueng teudong-dong”, ungkap Riski Sopya sembari berterima kasih kepada para donatur yang masih terus membersamai langkah RUMAN.