Sastrawan – Dramawan Putu Wijaya Terbitkan Novel Tetralogi Dangdut

TERASLAMPUNG.COM — Sastrawan – dramawan Putu Wijaya menerbitkan empat novel (tetralogi) tentang dangdut. Tetralogi dangdut yang diterbitkan oleh Penerbit Basabasi (Yogya) itu terdiri atas novel berjudul Dangdut, Nora, Mala, dan Indonesia....

Sastrawan – Dramawan Putu Wijaya Terbitkan Novel Tetralogi Dangdut
Putu Wijaya menunjukkan empat buku novel barunya (Foto: dok Putu Wijaya/Facebook)

TERASLAMPUNG.COM — Sastrawan – dramawan Putu Wijaya menerbitkan empat novel (tetralogi) tentang dangdut. Tetralogi dangdut yang diterbitkan oleh Penerbit Basabasi (Yogya) itu terdiri atas novel berjudul Dangdut, Nora, Mala, dan Indonesia.

Dalam akun Facabook miliknya, Putu mengatakan empat novel itu pernah dimuat bersambung selama setahun di Harian Suara Merdeka Semarang (2003).

“Dua bagian (Dangdut dan Nora) pernah terbit di Harian Kompas secara bersambung,” tulis Putu, Sabtu (2/9/2017).

Putu mengatakan, terbitnya tetralogi ini tak lepas dari peran sastrawan yang juga Rektor Institut Kesenian Jakarta, Seno Gumira Ajidarma, yang mengirimkan dan mengupayakan penerbitannya di Penerbit Basabasi.

Meskipun bukan penyanyi pengarang lagu dangdut, Putu dikenal dekat dengan dunia dangdut. Dunia musik dangdut tekun dipelajari dan digeluti Putu saat dirinya menjadi wartawan dan redaktur majalah Tempo.

Saat masih di Tempo, Putu juga juga sempat membuat sinetron bertema dangdut. Yakni “Balada Dangdut”.

Putu mengaku, pengalaman banyak menulis tentang dangdut dan menggarap sinetron “Balada Dangdut” membuat pengalamamn batinnya makin kaya.

“Sinetron Balada Dangdut yang saya buat bersama Persari membuat saya melihat betapa semaraknya berbagai emosi berpendaran dalam gejolak dangdut yang membuat hidup menukik. Terkadang sedih sekali, kadang-kadang bahagia sekali. Mimpi dan kenyataan baur,” katanya.

Menurut Putu, pengalaman estetika itulah yang menggerus kisah Nora dan Mala dalam novel dangdut.

Dewira