Sabdatama Raja Yogua Isyaratkan Raja Bisa Laki-Laki atau Perempuan

Sri Sultan HB X saat membacakan Sabdatama di Bangsal Kencana Kraton Yogyakarta, Jumat pagi (6/3). Foto: ok krjogja.com YOGYAKARTA, Teraslampung.com — Raja Kraton Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X, Jumat (6/3/2015) pagi mengucapk...

Sabdatama Raja Yogua Isyaratkan Raja Bisa Laki-Laki atau Perempuan
Sri Sultan HB X saat membacakan Sabdatama di Bangsal Kencana Kraton Yogyakarta, Jumat pagi (6/3). Foto: ok krjogja.com

YOGYAKARTA, Teraslampung.com — Raja Kraton Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X, Jumat (6/3/2015) pagi mengucapkan Sabdatama di Bangsal Kencono, Kraton Yogyakarta. Dalam butir nomor lima dari delapan butir Sabda Tama, Sultan mengatakan jika Raja Kraton Yogyakarta bisa siapa saja dari keturunan Kraton baik itu laki-laki ataupun perempuan.

Dalam butiran kelima tersebut disebutkan bahwa “Sing disebut tedak turun Kraton, sapa wae lanang utawa wedok durung mesti diparengake ngleksana ake dawuh kalenggahan, kang kadawuhake wis TINITIK”. Kalimat dalam bahasa Jawa Kuno tersebut menyiratkan bawasanya posisi Sultan penerus tahta Kraton Yogyakarta nanti bisa laki-laki atau perempuan dari garis keturunan Kraton yang mendapatkan wahyu atau ilham dari Tuhan serta leluhur pada waktunya nanti akan ditentukan.

Kalimat tersebut juga menyiratkan bahwa suksesi Raja Kraton Yogyakarta merupakan kewenangan penuh darinya sebagai Sultan yang bertahta. Dalam kalimat sesudahnya pun seolah dipertegas agar hal tersebut tidak menjadi polemik berkepanjangan baik di kalangan keluarga Kraton ataupun masyarakat luas.

“Dadi yen ana kang omong babagan kalenggahan nata Nagari Mataram sapa wae luwih-luwih Pengageng Pangembating Praja, ora dikeparengake, sire kleru utawa luput”.

Penggalan butiran tersebut tampaknya merupakan salah satu hal yang dimaksudkan untuk menjawab polemik yang berkembang di kalangan masyarakat tentang suksesi Raja Kraton Yogyakarta. Hal tersebut pun seakan diamini oleh salah satu adik Sri Sultan HB X yaitu GBPH Prabukusumo.

Gusti Prabu yang ditemui seusai mendengarkan Sabdatamo di Bangsal Kencono Kraton Yogyakarta mengatakan jika apa yang dikatakan Ngerso Dalem meminta pada kalangan Kraton untuk tidak banyak berkomentar terkait bola panas yang tengah dibahas di Dewan dan juga masyarakat.

“Prinsipnya kami akan menaati dan tidak akan banyak berkomentar terkait hal tersebut, untuk bagaimanannya monggo terserah pada masyarakat saja,” ungkapnya pada wartawan.

Sumber: krjogja.com